Baddrut Tamam, Bupati Pamekasan saat dalam kegiatan Safari Ramadan. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam bersilaturrahim dengan masyarakat dan ulama di Kantor Kecamatan Pademawu dan Kantor Kecamatan Galis, Minggu (17/4/2022) sore.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di bumi Gerbang Salam tersebut didampingi pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan, serta forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat.
Ada beberapa agenda dalam acara safari ramadan itu, diantaranya pemberian bantuan untuk guru ngaji, musolla dan bantuan untuk masjid yang diberikan langsung oleh bupati. Serta menyampaikan beberapa program beasiswa pendidikan kepada masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
"Pemkab Pamekasan itu mempunyai lima program prioritas, yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, dan reformasi birokrasi," kata bupati yang akrab disapa Mas Tamam dalam kesempatan tersebut.
Dia menyampaikan, khusus di bidang pendidikan pihaknya telah memberikan beasiswa untuk anak-anak tidak mampu yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti beasiswa santri, beasiswa kedokteran, fasilitasi menjadi polisi bekerja sama dengan Polda Jawa Timur, serta fasilitasi masuk perguruan tinggi kedinasan.
"Alhamdulillah beasiswa santri berjalan dengan baik, orang yang tidak mampu tamat SD atau MI dikirim ke pesantren, kita beri biaya Rp 500 ribu setiap bulan, kalau satu tahun Rp 6 juta," jelasnya.
Selain itu, tambah bupati, kemitraan strategis dengan Mapolda Jawa Timur telah berjalan sesuai harapan. Pada tahun 2021 terdapat 15 anak tidak mampu asal Pamekasan lulus menjadi polisi. Sebanyak 15 orang tersebut tidak hanya dari orang yang berada di wilayah kota saja, melainkan sebagian dari mereka merupakan anak desa.
"Mereka juga ada dari kalangan santri yang mempunyai kecerdasan bisa mengabdi di negara dengan menjadi polisi. Pemkab Pamekasan bekerja sama dengan polda untuk itu," tandasnya.
Sarjana Psikologi itu menambahkan, pihaknya juga memberikan beasiswa untuk masyarakat tidak mampu yang menginginkan anaknya menjadi dokter bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya. Seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah kabupaten, mulai biaya masuk hingga biaya hidup mereka.
"Alhamdulillah tahun kemarin ada lima orang yang lulus di kedokteran. Tahun ini kita juga akan membuka pendaftaran bagi anak-anak ajunan yang ingin menjadi dokter. Mudah-mudahan suatu saat yang menjadi dokter itu putranya ajunan," harapnya. (Tim).
Komentar