![]() |
Akis Jasuli, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Sumenep- Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Akis Jasuli meminta Dinas Pendidikan Sumenep memaksimalkan pelaksanaan Program wajib diniyah sebagaimana telah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumenep, Nomor 4 tahun 2020, tentang Penyelenggara Pendidikan Diniyah.
Sebab, hingga saat ini kata politisi muda yang akrab disapa Akis, itu belum dilaksanakan secara maksimal dan merata. Menurutnya masih banyak dilaksanakan di sekolah daratan saja. " Padahal program wajib diniyah ini sangat penting. Sehingga pemerintah daerah harus benar-benar mendorong agar program ini bisa diterapkan di semua sekolah,” tukas Akis yang juga Ketua Ketua Fraksi Nasdem, Hanura, Sejahtera (HNS), Rabu, ( 18/05/2022).
Pengurus Asian African Youth Government (AAYG) menambahkan, tidak hanya pada sekolah madrasah saja, pendidikan agama juga sebisa mungkin diterapkan di sekolah negeri. Supaya prilaku ala pesantren dapat diterapkan di Kota Keris, sehingga bisa membentuk karakter yang agamis. “Dengan pendidikan agama bisa mencetak dan menghasilkan generasi muda yang berakhlak Islami, serta menghasilkan pemimpin yang memiliki sopan santun yang baik,” ujarnya.
Berdasarkan Data di Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep mencatat, program wajib diniyah belum bisa diterapkan menyeluruh dan didominasi sekolah di daratan.
Untuk itu ke depan, Wakil Rakyat asal Partai NasDem ini meminta eksekutif yang dalam hal ini Disdik lebih menyeriusi program wajib diniyah bisa diterapkan di semua sekolah. “Jangan sampai ada ketimpangan antara daratan dan kepulauan, jadi harus benar-benar merata. Soal anggaran harusnya tidak menjadi persoalan jika pemerintah daerah mau duduk bersama terkait persoalan ini,” pungkasnya. (Yud).
Komentar