Stand MA ARRAHMAH Jaddung Peragaan Sumenep. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Sumenep- Makanan kuno bukan berarti tidak enak. Justru sebaliknya, dengan tampilan menarik dan rasa yang unik membuat makanan tersebut kembali diminati oleh banyak orang.
Seperti halnya ubi, ubi adalah makanan pribumi sebagai pengganti nasi, secara historis, ubi menjadi makanan penyambung hidup masyarakat Indonesia di zaman penjajahan. Konon, ubi hanya direbus dan dibakar sebagai makanan utama pengganti nasi.
Kini, di era society 5.0, generasi Z/di tangan kreatif siswa kelas XII MA ARRAHMAH, salah satu lembaga yang terletak di Desa Jaddung Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep, berhasil mengolah ubi menjadi makanan kece, dengan varian rasa dan toping.
Menariknya, olahan itu banyak diminati semua kalangan. Hal itu terbukti saat launching pembukaan stand jajanan lokal produk siswa tersebut.
Hanya menghitung menit sudah ludes terjual. Hal itu disampaikan salah satu siswa kelas XII MA. ARRAHMAH Siti Nor Zubaida
Zubaida mengatakan "Awal sebelum launching, kita memang sudah menyiapkan beragam produk yang akan dijual, tapi 10 menit sebelum launching dimulai sudah banyak yang membeli. sehingga pas launching sudah tersisa beberapa produk saja" ujarnya. Rabu, (31/08/2022).
Hal senada disampaikan oleh kepala MA. Arrahmah, K. Bahrul Huda, S. Sos. Beliau mengatakan disela sela sambutannya "saya sangat tertarik dengan model stand jajanan lokal kali ini, disamping sebagai media edukasi bisnis untuk siswa, juga sebagai media untuk mengaplikasian skill siswa".
Jajanan yang bersumber dari alam lokal tersebut mendapat apresiasi yang tinggi dari staff TU MA Arrahmah, Ust. Samsuni, S.Pd.
Menurutnya hasil dari produk yang diolah oleh siswa-siswinya tidak akan mandeg begitu saja saat stand selesai, pihak lembaga akan terus berupaya agar hasil olahan tersebut bisa terjual di pasaran seperti swalayan.
"Kami sangat apresisi sekali, produk dari jajanan lokal tersebut nantinya akan terus dikembangkan hingga dapat diterima di pasar. Insya Allah produk hasik olahan siswa-siswi inj akan terus kami kawal", sambungnya.
Hasil olahan tersebut, yang dulunya ubi hanya sebatas makanan biasa, kini sudah bisa di nikmati dengan berbagai bentuk dan rasa yang unik.
Menurut info yg didapat di lapangan, stand jajanan ini akan dibuka setiap harinya mulai jam 8.40 - 9.45.
Jajanan lokal tersebut dapat dinikmati dikala santai, Selain rasanya yang enak, bentuknya yang unik membuat banyak orang selalu tertarik. Ditambah lagi harganya juga pas di kantong. (Zi).
Komentar