Baihaki Sirajt, Direktur Eksekutif ARCI. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Surabaya- Pasca terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, kabar Zainudin Amali (ZA) akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI semakin santer.
Bahkan, Presiden RI Joko Widodo sudah memberikan keterangan bila secara informal, Zainuddin Amali sudah menyampaikan pengunduran dirinya, tetapi secara resmi masih belum.
Pengamat politik dari Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) menilai setidaknya ada tiga sosok kader Partai Golkar yang dinilai layak menjadi Menpora RI, bila ZA benar-benar mundur.
Ketiga nama tersebut diantaranya, Nusron Wahid yang saat ini juga menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Golkar. Selain menjadi wakil rakyat, Nusron saat ini juga menjabat Wakil Ketua Umum PBNU. Tidak hanya itu Nusron pernah dipercaya Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Di Organisasi Nusron juga tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dan Ketua Umum PP GP Ansor.
Kedua, adalah Meutya Viada Hafid yang saat ini juga menjabat DPR RI bahkan sebagai Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar.
Berikutnya, yang dinilai mampu menjadi Menpora RI juga Muhammad Sarmuji. Ia selain menjabat anggota DPR RI juga saat ini dipercaya menjadi Ketua DPD Partai Golkar Jatim. Di dunia organisasi, alumni Universitas Jember ini pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
" Saya kira tiga nama tersebut secara pengalaman dan kemampuan sangat layak bila dipercaya menjabat sebagai Menpora oleh Pak Jokowi," terang Baihaki Sirajt, Direktur Eksekutif ARCI saat dikonfirmasi media. Rabu, (22/02/2023).
Baihaki menambahkan, pihaknya meyakini tiga nama tersebut mampu melanjutkan program Menpora Zainuddin Amali dan mampu menerjemahkan visi-misi Presiden Jokowi, utamanya dalam urusan program olahraga dan kepemudaan.
" Tapi semua sangat bergantung pada keputusan Pak Jokowi, sebab penentuan Menteri itu merupakan hak Prerogatif Presiden. Saya yakin Pak Presiden tau mana yang terbaik, kita hanya bisa memberikan referensi dan masukan saja," pungkasnya. (Had).
Komentar