Sesi foto bersama Pengurus FKUB Kabupaten Sumenep usai acara Pelantikan dan Seminar. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id Sumenep – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep menyelenggarakan acara pelantikan Forum Pemuda Kerukunan Umat Beragama (FPKUB) pada Sabtu (08/07/2023) kemarin.
Kegiatan yang Pelantikan dan Seminar moderasi beragama itu, mengusung tema 'Mengamalkan Pancasila Mengokohkan Kerukunan antar Umat Beragama'.
Acara ditempatkan di aula Gereja Katolik Paroki Maria Gunung Karmel, Pabian Sumenep itu, dihadiri Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakab Sumenep H. Ahmad Masuni, SE, MM, fasilitator moderasi beragama H. Ibnu Hajar, Kepala Kemenag, Polres Sumenep, Kodim 0827 Sumenep, BIN,
Ketua MUI Sumenep, Ketua PD Muhammadiyah Sumenep, PCNU Sumenep, DPD LDII Sumenep, seluruh pengurus FKUB, tokoh lintas agama dan pengurus BEM se-Kabupaten Sumenep turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua FKUB H. Qusyairi Zaini menyampaikan bahwa Forum Pemuda Kerukunan Umat Beragama (FPKUB) merupakan sayap FKUB yg dibentuk untuk mendukung sekaligus sebagai strategic partnership dalam menjalankan tugas-tugas, fungsi dan tanggung jawab FKUB terutama dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dan moderasi beragama di Kabupaten Sumenep.
"Dengan dilantiknya FPKUB saya berharap dapat memberikan nilai lebih dalam merawat kerukunan umat beragama sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya konflik di Kabupaten Sumenep, yang terkenal sebagai kabupaten yang masyarakatnya adem, damai, santun dan penuh toleransi, terlebih menjelang tahun-tahun politik ke depan," tegas Qusyairi Zaini.
Menurut Qusyairi hubungan antar umat beragama di kabupaten Sumenep ini sudah baik dan penuh dengan sikap toleransi, sehingga perlu terus dijaga dan dirawat agar bisa lebih baik.
Selain itu, Qusyairi juga mengungkapkan bahwa dalam kepemimpinannya ke depan FKUB akan melakukan silaturrahim lintas agama serta fokus membangun gerakan-gerakan sosial bersama lintas agama di Kabupaten Sumenep.
“Salah satu fokus kita adalah membangun gerakan sosial bersama-sama lintas agama, terutama di sektor pengentasan kemiskinan dan kesehatan. Ini keren, karena kemauan untuk ikut serta terlibat dalam pembangunan bangsa itu ada di semua umat beragama, hanya saja sejauh ini belum ada ruang yang cukup, itu PR bagi kita semua," tegasnya.
Acara ditutup dengan mengunjungi dua tempat ibadah yg berdekatan dengan Gereja Katolik Paroki Maria Gunung Karmel, yaitu Klenteng Pao Sian Lin Kong dan Masjid Baitul Arham, yang terletak di Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep. (Zi/Red)
Komentar