Nurhadi, Anggota Komisi IX DPR RI saat diwawancarai media. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Jakarta- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi, akan segera berkoordinasi dengan pemerintah terkait tuntutan para tenaga honorer yang meminta diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Nurhadi, pengangkatan menjadi ASN harus diprioritaskan pada honorer yang telah lama mengabdi.
Hal itu ditegaskan Nurhadi menanggapi tuntutan Forum Komunikasi Honorer Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Non-Nakes (FKHN). Mereka menuntut pemerintah menerbitkan peraturan khusus yang memberi prioritas tenaga honorer diangkat menjadi ASN, baik PNS maupun PPPK.
“Kami akan segera berkoordinasi, mengawal perjuangan rekan-rekan honorer nakes dan non-nakes ini. Mudah-mudahan segera ada solusi yang terbaik,” kata Nurhadi, Selasa (8/8).
Nurhadi mengatakan, salah satu permasalahan transformasi kesehatan saat ini adalah pemerataan sumber daya manusia tenaga kesehatan. Ia pun turut mendorong agar hal ini bisa terealisasi.
Lebih lanjut legislator dari Dapil Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Blitar) ini meminta rumah sakit memprioritaskan tenaga honorer senior untuk diprioritaskan menjadi ASN. Jangan sampai memprioritaskan honorer junior hanya karena menguasai teknologi.
"Di beberapa negara maju, tenaga kesehatan honorer senior lebih di prioritaskan. Mengingat pengalaman yang dimiliki dan jam terbang yang cukup tinggi,” tandasnya.
Ia pun meminta rumah sakit memberikan kursus tambahan kepada para nakes senior tentang teknologi digital. Selain pengalaman yang cukup, nakes juga perlu mempunyai bekal pendidikan dan pengetahuan teknologi, sebelum diangkat sebagai ASN.
Sebelumnya, Forum Komunikasi Honorer Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Non-Nakes (FKHN) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (7/8). Mereka menuntut pemerintah menerbitkan peraturan khusus agar tenaga honorer diangkat menjadi ASN.(dis/*)
Komentar