Kegiatan Silaturahmi Kebangsaan DPC PA GMNI Kabupaten Bangkalan di Hotel Ningrat Bangkalan. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Bangkalan- Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bangkalan 2024 yang sudah dalam hitungan bulan menjadi perhatian serius Dewan Pengurus Cabang Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC PA GMNI) Kabupaten Bangkalan.
Terbukti, tema Pilkada menjadi salah satu bahasan diskusi dalam acara Silaturahmi Kebangsaan yang digelar oleh DPC PA GMNI Kabupaten Bangkalan di Hotel Ningrat, Kamis ( 08/08/2024) malam.
" PA GMNI Bangkalan memiliki harapan yang sangat tinggi bahwa kontestasi Pilkada menjadi salah satu cara hebat rakyat untuk memilih, menyeleksi, dan belajar menggunakan haknya secara bebas tanpa intimidasi," jelas Dasuki Rahmad, Ketua DPC PA GMNI Kabupaten Bangkalan.
Pilkada, lanjut Ketua Umum G25 Indonesia ini harus menjadi ajang untuk menunjukkan kedaulatan rakyat yang sesungguhnya, bebas dari politik uang dan iming-iming lainnya. Pilkada kita harapkan mampu menghasilkan Pemimpin yang baik, aspiratif, bersih dari korupsi dan bisa memberikan jalan kemakmuran dan akses yang adil bagi seluruh masyarakat.
Menurutnya, setiap warga negara harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses berdemokrasi dengan jujur dan adil. Mendapatkan haknya untuk di pilih dan memilih sesuai kehendak dan suara hati nuraninya. " PA GMNI Bangkalan berkomitmen untuk mengawal proses Pilkada agar berjalan dengan lancar dengan kualitas tahapan pelaksanaan dan hasil yang jauh lebih baik dari pemilu kemaren," tandasnya.
Pihaknya sangat berharap bahwa Pilkada serentak , khususnya di Bangkalan menjadi pertarungan politik yang sehat, pertarungan kaya ide dan gagasan serta program kongkrit yang menyentuh langsung untuk kepentingan masyarakat kecil, tidak di design Calon Tunggal Melawan Kotak Kosong yang justru semakin menutup dan mematikan kualitas demokrasi kita, calon hanya sibuk melakukan aksi nego rekom partai-partai politik sehingga lupa menyampaikan gagasan, janji politik tentang ide dan program jika dirinya nanti terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati.
Masih kata Dasuki, Calon tunggal Vs Kotak Kosong adalah ancaman laten matinya demokrasi, kondisi demikian bukan hanya alarm pemberangusan demokrasi, tapi justru sudah dalam perjalan dan sudah sangat dekat menuju kematian yang sesungguhnya. " Bersiaplah kembali ke model lama dengan kapitalisasi demokrasi yang hanya ditentukan segelintir tokoh dan pemilik modal, jangan jika nanti dalam kepemimpinannya abai terhadap kepentingan rakyat," paparnya.
Selain soal Pilkada serentak, Dasuki juga menyinggung soal pentingnya melestarikan budaya luhur bangsa, pentingnya menjaga pancasila dan konstitusi negara, dan pentingnya penegakan hukum dan anti korupsi.
Berdasarkan pantauan media, kegiatan itu dihadiri oleh kurang lebih 100 kader aktif, alumni lintas angkatan dan pengurus PA GMNI Kabupaten Bangkalan. Acara itu berlangsung dari 20.00 WIB-23.30 WIB. (Fiq)
Komentar