|
Menu Close Menu

Silaturahmi ke Kasepuhan Tebuireng, Khofifah Ziarah ke Makam Pendiri NU, Gus Dur dan Gus Sholah

Minggu, 04 Agustus 2024 | 07.40 WIB

 

Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak saat Ziarah ke Makam KH. Abdurrahman Wahid di Kompleks Ponpes Tebuireng Jombang. (Dok/Istimewa ). 
Lensajatim.id, Jombang- Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Bakal Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa silaturahmi ke kasepuhan Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang, Jumat (3/8/2024). 


Disambut oleh KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin dan keluarga, silaturahmi tersebut berlangsung hangat sembari berdiskusi tentang kondisi kebangsaan, NU, dan juga situasi global. Terlebih sebagaimana diketahui, Gus Kikin saat ini aktif menjabat sebagai Ketua PWNU Jawa Timur. Serta tampak pula Gus Irfan Yusuf yang merupakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra. 


Tidak hanya silaturahmi ke makam pendiri NU  Hadratus Syeikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari yang berada di kompleks pesantren. Juga ziarah ke makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid, serta ziarah ke makam KH Dr. (H.C). Ir. H. Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Solah. 


Dalam rangkaian ziarah ke makam para ulama tersebut, Khofifah juga tampak didampingi oleh Bakal Calon Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, serta Ketua Muslimat NU Jatim Nyai Masruroh Wahid. 


Di pusara makam, Khofifah tampak khusyuk membacakan doa dan tahlil. Menurutnya ziarah ke makam wali dan ulama menjadi upaya untuk bertawasul pada Allah SWT. 


“Alhamdulillah kami berkesempatan untuk ziarah ke Tebuireng, lengkap tadi ziarah ke makam pendiri NU  Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari, ke makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid, serta ziarah ke makam Gus Solah,” tegas Khofifah.


“Gus Dur dan Gus Solah itu guru-guru saya. Saya selalu bersyukur bisa menimba ilmu pada sosok-sosok istimewa seperti beliau,” imbuhnya.


Lebih lanjut Khofifah mengatakan bahwa bangsa ini memiliki hutang budi dan hutang jasa pada sosok Hadratus Syeikh KH. Hasyim Asy’ari. Pasalnya jasa beliau yang menginisiasi terbentuknya organisasi Nahdlatul Ulama memiliki manfaat yang begitu besar terhadap kondisi bangsa.


“Bagaimana NU memberikan penanaman yang kuat agar masyarakat tak hanya cinta dan berjuang untuk agamanya tapi juga cinta dan berjuang untuk bangsanya. NU juga menjadi pengikat untuk menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.


Tidak hanya itu, warga NU sejauh ini juga menjadi warga masyarakat yang selalu mendoakan bangsanya. Melalui setiap majelis pengajian, majelis doa dan juga di forum-forum yang digelar oleh NU.


“Semoga apa yang beliau tanamkan, ajarkan, dan tinggalkan untuk NU, untuk bangsa Indonesia menjadi amal jariyah yang akan terus mengalir dan menjadi penerang di alam kubur,” tegasnya.


Sedangkan Gus Dur, sebagaimana diketahui sejak muda Khofifah banyak menyerap ilmu dari Gus Dur. Khofifah menjadi orang yang banyak diberi tugas oleh Gus Dur dan menjadi salah satu orang kepercayaannya, khususnya pada awal  berdirinya PKB serta saat menjadi Presiden. Tidak hanya itu, Khofifah juga menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKN saat Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI.  


Pun begitu dengan Gus Solah. Gus Solah menjadi sosok yang banyak berpengaruh dalam karir politik Khofifah. Diketahui, Gus Solah menjadi ulama yang all out mendukung pencalonan Khofifah saat maju di Pilgub Jatim periode yang lalu di tahun 2018.


 “Rindu Gus Dur rindu Gus Solah, pada guru saya. Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi Allah, alfatihah,” pungkas Khofifah. (Red) 

Bagikan:

Komentar