|
Menu Close Menu

Bedah Pidato Prabowo

Senin, 21 Oktober 2024 | 15.04 WIB

Prabowo Subianto dan Joko Widodo saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

Oleh Moch Eksan


Lensajatim.id, Opini- Beberapa kali saya mengikuti pidato Jenderal TNI (Purn) H Prabowo Subianto, pidato perdana sebagai Presiden Indonesia Periode 2024-2029 ini, merupakan pidato yang terbaik.


Pidato tanpa teks terdiri dari 73 alinea di luar ucapan salam dan hormat terhadap para presiden dan wakil presiden, pimpinan MPR/DPR, para ketua partai politik, pimpinan lembaga tinggi negara, dan 33 kepala negara dan utusan khusus negara sahabat.


Prabowo menyampaikan pidato dengan berapi-api layaknya singa podium. Isinya sangat padat dan jelas mengenai visi, misi dan programnya dalam lima tahun mendatang.


Pertama, Prabowo bertekad untuk melaksanakan sumpah janji presiden dengan sebaik-baiknya, penuh tanggungjawab, serta dengan segala kekuatan yang ada, baik jiwa maupun raga.


Kedua, Prabowo akan melaksanakan pemerintahan negara dengan tulus, dan menempatkan kepentingan bangsa dan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan.


Ketiga, Prabowo melihat bangsa dan negara ini menghadapi berbagai tantangan, rintangan, hambatan dan ancaman dalam pergulatan dunia. Namun, dengan segala potensi manusia dan alam, Indonesia harus berani menghadapinya. Apalagi, sumberdaya alam yang dimiliki menguasai hajat manusia di abad 21.


Keempat, Prabowo berpandangan bahwa sejarah Indonesia telah membuktikan bahwa nilai keberanian bukan hanya bersumber dari keberanian para pemimpin tetapi juga dari keberanian rakyat dalam menghadapi invasi politik militer.


Kelima, Prabowo paham bahwa kemerdekaan Indonesia bukan merupakan hadiah dari penjajah, tapi hasil pengorbanan.Terutama pengorbanan rakyat kecil yang suka rela memberi makan para tentara dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka tak bergaji dan bangsa ini belum punya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


Keenam, Prabowo mengajak semua pemimpin dari berbagai kalangan, baik dari para ulama, cendekiawan, politisi, pengusaha, pemuda maupun mahasiswa, untuk menghadapi tantangan dari luar tapi juga yang bersumber dari dalam negeri. Sehingga, selalu mawas diri dan mau memperbaiki diri.


Ketujuh, Prabowo mengakui bahwa korupsi masih merajarela. Kebocoran anggaran terjadi dimana-mana. Penyelewengan anggaran ini lantaran banyak praktek kolusi antara para pejabat dan pengusaha yang tak patriotik.


Kedelapan, Prabowo mengungkapkan bahwa kemerdekaan masih belum bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Masih banyak rakyat yang miskin yang belum bisa mencukupi kebutuhan pangan dan sandang putra-putrinya yang sekolah.


Kesembilan, Prabowo mengingatkan agar bangsa ini tak mudah puas dengan angka-angka statistik yang memukau. Sementara angka kemiskinan masih tinggi. Begitu pula dengan angka gizi buruk. Semua pihak harus berhimpun serta bersatu untuk mencari solusi terbaik mengeluarkan rakyat dari penderitaan.


Kesepuluh, Prabowo mencanangkan swasembada pangan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Sebab, negara produsen pangan manapun tak mungkin mau menjual hasil produksi pangannya tatkala menghadapi krisis. Swasembada pangan ini harus diwujudkan selambat-lambatnya lima tahun mendatang. Semua itu bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, bahkan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.


Kesebelas, Prabowo berkomitmen untuk mewujudkan swasembada energi. Di tengah kondisi perang di beberapa belahan dunia, Indonesia harus dapat memenuhi kebutuhan energi nasional. Sebab, kondisi ini sangat berbahaya bagi eksistensi negara.  Bangsa ini punya sumberdaya energi terbarukan yang bersumber dari kelapa sawit, jagung, tebu, singkong, sagu dan lain sebagainya. Selain, energi bawah tanah seperti geothermal, batubara dan air.


Keduabelas, Prabowo akan merubah pola subsidi kepada subsidi langsung keluarga. Anak-anak harus mendapatkan makanan bergizi minimal satu kali sehari. Dengan sistem digital, bantuan subsidi bisa dipastikan sampai pada yang berhak untuk melindungi kesejahteraan rakyat.


Ketigabelas, Prabowo akan melanjutkan program hilirisasi komoditas untuk memberikan nilai tambah bagi peningkatan ekonomi nasional. Seluruh rakyat harus dapat menikmati hasil pengelolaan komoditas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.


Keempatbelas, Prabowo menekankan ketauladanan para pejabat dalam memberantas korupsi, sembari memperbaiki sistem penegakan hukum serta digitalisasi pengadaan barang dan jasa.


Kelimabelas, Prabowo menawarkan kepemimpinan berani untuk membuat terobosan yang tak mungkin menjadi mungkin. Penghapusan kemiskinan yang mustahil menjadi mungkin dengan kebersamaan semua pihak untuk bahu-membahu  membantu sesama.


Keenambelas, Prabowo berpendirian untuk mencapai cita-cita besar, bangsa ini butuh kebersamaan, persatuan dan kolaborasi. Bukan pertengkaran dan bertikaian yang tak berkesudahan.  Para pemimpin yang arif dan bijak serta tak mengumbar caci maki antar sesama. Selain, cinta pada budaya dan adat istiadat sendiri.


Ketujuhbelas, Prabowo menginginkan demokrasi khas Indonesia. Demokrasi yang berdasarkan kedaulatan rakyat. Dimana kerakyatan merupakan sendi utama dari lima sila Pancasila. Demokrasi yang menghargai perbedaan pendapat tanpa permusuhan. Koreksi tanpa caci maki. Kompetisi tanpa benci. Kekerasan, adu domba, kebencian dan permusuhan harus dijauhi. Sebab, Indonesia membutuhkan demokrasi yang damai, sejuk, dan teduh serta jauh dari kemunafikan.


Kedelapanbelas, Prabowo berpendapat bahwa kekuasaan adalah milik rakyat. Kedaulatan ada di tangan rakyat. Mereka yang berkuasa atas izin rakyat, sehingga menjalankan kekuasaan demi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat, bukan untuk kerabat atau diri sendiri.


Kesembilanbelas, Prabowo memaknai bangsa merdeka adalah rakyat merdeka. Yaitu rakyat yang bebas dari ketakutan, kemiskinan, kelaparan, kebodohan, penindasan dan penderitaan.


Keduapuluh, Prabowo memberikan testimoni bahwa ajakan Presiden Jokowi untuk bergabung dalam pemerintahannya yang membuatnya melakukan hal yang sama setelah ia menang. Pertandingan sudah selesai. Kita saatnya berhimpun kembali dan bersama membangun negeri.


Keduapuluhsatu, Prabowo menegaskan politik bebas aktif dalam pergaulan dunia. Indonesia tak mau mengikuti fakta-fakta militer manapun, melainkan ingin menjadi negara sahabat bagi semua negara. Filosofi ini yang dianut, "Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak", dalam non blok.


Keduapuluhdua, Prabowo merasa tak ada halangan menjalankan prinsip antipenjajahan, antipenindasan dan antirasialisme, meski Indonesia menjadi sahabat bagi semua negara. Sebab, negeri ini pernah dijajah, ditindas dan direndahkan oleh bangsa asing pada zaman kolonial.


Keduapuluhtiga, Prabowo menyatakan dukungan Indonesia atas kemerdekaan Palestina. Pemerintahannya bertekad untuk meningkatkan bantuan yang lebih besar bagi korban perang yang tidak adil.


Keduapuluh empat, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada para pendiri bangsa yang telah berkorban dengan darah dan air mata demi kemerdekaan Indonesia. Para pahlawan mempunyai saham bagi tegak dan berdirinya Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.


Keduapuluhlima, Prabowo secara khusus mengucapkan rasa terima kepada para presiden terdahulu, mulai Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai Presiden Joko Widodo. Mereka adalah putra-putri terbaik bangsa yang memiliki sumbangsih dan jasa yang besar bagi kedaulatan, keutuhan dan kemajuan negeri ini.


Dua puluh lima point penting dari pidato perdana Prabowo yang disampaikan dengan tegas dan lugas dalam durasi 58 menit tanpa teks. Banyak pihak menilai pidato tersebut sangat luar biasa yang mencerminkan pemikiran, sikap dan tindakan yang akan dilakukan dalam memimpin Indonesia.


Rakyat dan dunia menyaksikan sosok Prabowo yang terbuka, dan apa adanya. Dari pidato tersebut sangat jelas mau kemana arah pemerintahannya. Sekarang tinggal, secara teknokratis dan tehnis diterjemahkan dalam program yang riil dan dapat dirasakan oleh rakyat secepatnya.


Kabinet Merah Putih yang dibentuk oleh Prabowo merupakan ujung tombak dari visi besar menuju Indonesia emas 2045. Mereka yang menjadi tangan kanannya dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, baik problem domistik maupun masalah internasional.


Moch Eksan, Penulis adalah Pendiri Eksan Institute dan Penulis Buku "Kerikil Dibalik Sepatu Anies".

Bagikan:

Komentar