|
Menu Close Menu

Gangguan Penglihatan Anak Tinggi, Tenaga Medis Turun ke Jalan Dalam Rangka World Sight Day

Kamis, 10 Oktober 2024 | 15.18 WIB

 

Tim Klinik Mata KMU Madura saat membagikan bingkisan dalam rangka World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Bangkalan- Gangguan penglihatan pada anak kini menjadi permasalahan yang sangat serius, tak heran bila tema peringatan World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada hari ini [10/10] ini berkonsen tinggi di kesehatan mata Anak. Banyak organisasi dan instansi yang bergerak melakukan kampanye kesehatan mata ini, salah satunya Klinik Mata KMU Madura yang turun ke jalan dengan campaign Melihat #LebihJelas. 

Terlihat banyak tulisan yang cukup menarik perhatian pengunjung di sekitar jalanan Masjid Junok, seperti “Seharian Main Gadget, Nggak Kasihan Matanya?”, ada juga “Mata Sehat Adalah Investasi, Jaga Penglihatan!”, dan banyak lagi kalimat-kalimat edukasi kesehatan mata menarik lainnya. Tulisan-tulisan ini dibawa oleh tenaga medis dan tim dari Klinik Mata KMU Madura, hari ini. 


Pejalan kaki dan pengendara di sekitar itu mendapatkan edukasi kesehatan mata dan ajakan untuk melakukan tes mata online di https://melihatlebihjelas.id/ untuk mengetahui kondisi penglihatan awal. Beberapa diantaranya ada yang terkejut dengan hasilnya, ternyata ada yang dalam kondisi baik bahkan ada yang sebaliknya. 


“Hasilnya belum optimal mungkin karena saya juga ada minus, dari campaign melihat lebih jelas ini sangat membantu terutama untuk saya yang mempunyai mata minus, jadi pengingat untuk ganti lensa atau waktunya periksa lagi” Tutur Rika Safia Nur, salah satu warga, Kamis (10/10/2024). 


Tes Mata Online = Nakes dan Tim Klinik Mata KMU Madura saat membagikan bingkisan untuk mengajak tes kesehatan mata secara online, guna mengetahui kondisi penglihatan terkini. 


Sementara itu, Penanggung Jawab Klinik sekaligus Dokter Spesialis Mata Klinik Mata KMU Madura dr. Fitria Romadiana SpM(K) menjelaskan, bahwa momen World Sight Day yang diperingati setiap Kamis kedua di bulan Oktober ini menjadi momen yang sangat tepat untuk menyadarkan para orang tua untuk lebih peduli pada kesehatan mata anak. 


“Kasus kelainan refraksi pada anak saat ini memang cukup tinggi, dan di klinik mata kami juga menjadi salah satu keluhan tertinggi selain Katarak,” tutur Dokter Spesialis Mata KMU dr. Fitria Romadiana, SpM(K). 


Dikatakannya, dari beberapa kegiatan pemeriksaan Klinik Mata KMU Madura di sekolah & lembaga pendidikan selama 2024, tercatat 22,45% anak di Madura telah menderita Keluhan Refraksi seperti Mata Minus dan Silinder. Kondisi ini bisa dikarenakan beberapa hal, dan salah satunya disebabkan oleh tingginya penggunaan gadget sejak dini. 


“Pada catatan terakhir hasil pemeriksaan kita bersama sekolah, sebanyak 64 dari 285 anak-anak di Madura telah mengalami Kelainan Refraksi. Rata-rata di usia anak hingga remaja yang mana merupakan masa pertumbuhan. Ini merupakan kondisi yang sangat gawat karena jika tidak segera terdeteksi dan ditangani akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang dan belajar.” jelasnya. 


Seiring dengan tema World Sight Day tahun ini yakni “Children, Love Your Eyes”, Eyelink Group menginisiasi kampanye Melihat #LebihJelas bersama RS & Klinik Mata KMU, Optik Natamata, dan National Eye Center. Melalui kampanye dengan turun ke jalan selama Oktober ini, berfokus pada meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata mulai dini. 


“Dengan deteksi dini dan edukasi yang tepat, orang tua bisa mencegah dampak negatif gadget dan memastikan anak-anak tumbuh dengan penglihatan yang sehat, mendukung perkembangan mereka secara fisik, mental, dan akademis”. imbuh dr Fitria.


Edukasi: Edukasi Kesehatan Mata untuk berbagai lapisan masyarakat di Bunderan GKB, kemarin.


dr. Fitria menegaskan, pentingnya untuk bisa menjaga kesehatan mata untuk masa depan yang cerah. Hal ini bisa dimulai dengan memperbaiki gaya hidup, membatasi penggunaan gadget dalam kurun waktu yang lama, serta terapkan tips 20-20-20, yakni setiap menatap layar selama 20 menit, alihkan pandangan ke objek yg berjarak 20 feet atau sekitar 6 meter selama 20 detik dan lebih peduli dengan kondisi penglihatan anak khususnya. 


“Sebagai orangtua kita bisa mencoba melakukan pemeriksaan mata rutin 6 bulan sekali, dan bila diketahui ada ganguan penglihatan, segera diberi kacamata agar penglihatan lebih jelas dan tidak menyebabkan risiko gangguan penglihatan online lainnya seperti mata malas,” terangnya.

Bagikan:

Komentar