Pita Setyaningsih (36 tahun) bersama lima orang anaknya saat menerima bantuan dari G25 Indonesia. (Dok/Istimewa). |
Saat ngobrol dengan Lensajatim.id, Pita bercerita bahwa suaminya meninggal kurang lebih dua tahun yang lalu. Saat ini ia dan anak-anaknya tinggal di rumah sederhana yang merupakan milik keluarga almarhum suaminya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selain mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Pita juga bekerja dengan menjadi buruh rumah tangga.
Tetapi, beberapa bulan terakhir ini ia jarang bekerja, karena orang yang biasanya memintanya untuk bekerja sudah jarang memanggil dan menggunakan jasanya sebagai buruh rumah tangga. " Kalau sekarang paling satu minggu satu kali mas, kadang satu bulan satu kali," cerita Pita, Selasa (29/10/2024).
Karena jarang ada panggilan untuk bekerja, akhirnya ia memutar otak agar bisa mendapat penghasilan tambahan demi menghidupi keluarga, utamanya kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah lima orang anaknya. " Makanya saya akhirnya jualan jajanan anak-anak mas, seperti sosis, piscok, martabak dan makanan yang lainnya," ucapnya.
Jualannya itu ia jual dengan dititip di kantin sekolah anaknya dan juga ia jual untuk anak-anak di sekeliling rumah yang ia tinggali.
Kondisi ini ternyata mendapat perhatian dari Yayasan Gerakan Dualima Indonesia atau G25 Indonesia. Yayasan yang bergerak dibidang sosial ini dan salah satu programnya membantu usaha dan pendidikan ini langsung melakukan survei ke rumah Pita.
Dasuki Rahmad, Ketua G25 Indonesia mengungkapkan setelah dilakukan survei, tidak butuh lama, karena memang kondisinya layak untuk mendapat bantuan akhirnya Pita dibantu oleh G25 Indonesia untuk mengembangkan usaha yang digeluti.
" Bantuan yang kami berikan Special Social Charity dan Bantuan Usaha Super Mikro. Jadi kita bantu sembako untuk kebutuhan sehari-hari dan bantuan kebutuhan usaha untuk jualannya," papar Dasuki.
Dari bantuan yang diberikan lanjut Dasuki, totalnya mencapai 1.793.000. " Orangnya kita tadi ajak belanja kebutuhan usahanya itu. Jadi bukan berupa uang yang kita berikan, berupa barang," tandas Dasuki.
Dasuki menambahkan bawah bantuan yang diberikan itu merupakan stimulan agar Pita semangat. Dan apabila bantuannya berjalan dengan baik, untuk pengembangannya lagi pihaknya akan memberikan bantuan tahap kedua. " Tujuannya agar bisa meningkatkan kesejahteraannya dan bisa mandiri secara ekonomi nantinya," beber Dasuki.
" Semoga bantuan yang kami salurkan dari para donatur bisa bermanfaat, bisa meringankan beban hidup dari Bu Pita dan anak-anaknya," tambah Dedy, salah satu Relawan G25 Indonesia.
Sebatas informasi, Pita beserta anaknya bukan pertama kali mendapat bantuan dari G25 Indonesia. Sebelumnya, anak-anaknya juga mendapat bantuan pendidikan dari G25 Indonesia berupa seragam (sesuai kebutuhan), tas dan ATK. (Fiq/Had)
Komentar