|
Menu Close Menu

Sisa Sebulan Masa Kampanye, Tren Elektabilitas Khofifah-Emil Naik, Risma-Gus Hans Stagnan

Selasa, 15 Oktober 2024 | 22.00 WIB

Baihaki Sirajt, Direktur Eksekutif ARCI saat menggelar rilis hasil survei di Hotel Elmi Surabaya. (Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya- Pasangan Calon Gubernur dan Calon Gubernur nomor urut 02 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul jauh dari dua penantang lainnya di Pilgub Jatim. Tidak hanya itu, tren paslon Khofifah-Emil berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) terus naik. 


Baihaki Sirajt, Direktur Eksekutif ARCI menjelaskan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaganya, saat ini terjadi tren kenaikan elektoral dari Khofifah-Emil dibanding survei pada periode Juli 2024 lalu.


" Di mana pada Juli 2024 lalu elektabilitas Khofifah-Emil di angka 57,9 persen, terbaru pada survei Oktober 2024 ini, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 63,4 persen alias meningkat 5 persen,” kata Baihaki saat paparan di hasil survei di Hotel Elmi Surabaya, Senin (14/10/2024).


Menurut Baihaki, pada Juli 2024, jumlah responden yang belum menentukan di kisaran 13-14%. Pada Oktober 2024 ini, jumlah responden yang belum menentukan pilihan di angka 6,7%.


Baihaki lalu memaparkan dalam survei ARCI simulasi 3 nama Pilgub Jatim dengan gambar kertas suara, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 63,4%. Kemudian disusul Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta di angka 27,1%, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 2,8%. Ada 6,7% responden yang belum menentukan pilihan.


Baihaki menyebut, mayoritas pemilih yang belum menentukan di bulan Juli 2024, cenderung memilih Khofifah-Emil. Sementara, elektabilitas Risma cenderung stagnan.


“Jadi pemilih yang belum menentukan di bulan Juli 2024, cenderung memilih Khofifah-Emil. Angka Risma cenderung stagnan kala dipasangkan Juli lalu dengan Kiai Marzuki di angka 27 persen, saat ini dipasangkan dengan Gus Hans angkanya tidak jauh beda. Sementara di bulan Juli 2024, LUMAN belum muncul, saat ini angkanya di 2,8 persen,” beber Baihaki.


Baihaki mengungkap faktor yang membuat pemilih yang belum menentukan akhirnya menjatuhkan pilihan ke Khofifah-Emil. Salah satu faktornya terkait pengalaman memimpin provinsi besar.


“Mayoritas mereka akhirnya memilih Khofifah-Emil karena berpengalaman dan sudah teruji memimpin Jawa Timur. Responden ini tidak mau mengambil risiko dengan memilih calon lain yang memang belum berpengalaman memimpin Jawa Timur,” ungkapnya.


Baihaki menambahkan, secara matematis, elektoral Khofifah-Emil cukup sulit dikejar. Sebab, strong voters Khofifah-Emil sudah di angka 81,3%.


“Dari 63,4 persen pemilih Khofifah-Emil, 81,3 persen strong voters. Secara matematis dan data, rasanya sulit bagi Risma-Gus Hans atau LUMAN mengejar elektabilitas Khofifah-Emil. Tapi, namanya politik semua hal bisa terjadi,” tandasnya.


Survei ARCI dilakukan pada 1-9 Oktober 2024. Survei dilakukan di 38 kabupaten/kota Jawa Timur dengan jumlah responden sebanyak 1.200.


Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error di angka 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. (Had) 

Bagikan:

Komentar