|
Menu Close Menu

Bang Udin, " Korea" Muda Madura di DPRD Surabaya, Pernah Dicurigai Bukan Kader NU

Rabu, 13 November 2024 | 17.53 WIB

Muhammad Saifuddin, Anggota DPRD Kota Surabaya dari Partai Demokrat saat menerima penghargaan Tokoh Nahdliyin Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin 2024 dari Ketua Umum FJN Muhamad Didi Rosadi. (Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya- Akhir-akhir ini lagi ramai istilah korea-korea yang di populerkan oleh politisi PDIP Bambang Wuryanto atau dikenal dengan Bambang Pacul. Para Korea yang dimaksud adalah mereka punya semangat kejuangan, mereka selalu melakukan  lompatan yang eksponensial, orientasi kehidupannya terus bergerak ke lapisan sosial atas.


Gelar Korea muda ini juga sangat pas disematkan kepada Muhammad Saifuddin yang saat ini menjabat sebagai anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya. Betapa tidak, politisi muda asal Madura ini, lahir dari keluarga biasa di Madura, orang tuanya merupakan seorang petani, tapi ia memiliki mental petarung yang luar biasa hingga akhirnya berkantor di Jalan Yos Sudarso No 18-22 Surabaya. 


Pria yang akrab disapa Bang Udin ini bukan politisi baru di Partai Demokrat. Tetapi, ia memulai karir di Partai Demokrat dari paling bawah di Demokrat Sampang hingga akhirnya pernah menjabat Sekretaris DPC Partai Demokrat Sampang dan saat ini juga merupakan fungsionaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur. 


Perjuangannya menuju kursi parlemen juga bukan hal yang mudah. Bang Udin juga pernah bertarung dalam kontestasi Pileg di Kabupaten Sampang, tapi pada saat itu ia belum berhasil lolos sebagai anggota DPRD Kabupaten Sampang. 


Tetapi, kegagalannya itu tidak membuat Bang Udin ini patah semangat. Ia justru hijrah ke Kota Surabaya hingga akhirnya ikut lagi dalam kontestasi di Pileg 2024 dan akhirnya perjuangannya mampu mengantarkan dirinya menjadi salah satu dari 50 wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya.


Bang Udin lolos sebagai anggota DPRD Kota Surabaya berangkat dari Dapil II yang meliputi Kecamatan Kenjeran, Semampir, Tambaksari, dan Pabean Cantikan. Prosesnya juga tidak mudah, karena Bang Udin harus berkompetisi dengan caleg petahana di dapil itu, tapi akhirnya nasib baik berpihak padanya dan menang. 


Saat disinggung apa yang dilakukan kepada masyarakat di dapilnya, Bang Udin bercerita bahwa dirinya melakukan pendampingan kepada masyarakat bidang kesehatan. " Jadi saya itu melakukan pendampingan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik," cerita Bang Udin, Rabu (13/11/2024).


Bang Udin lalu bercerita, misalnya dia datang ke masyarakat, lalu menanyakan BPJS Kesehatannya.  " Nah bagi yang belum punya kita bantu untuk membuatkan, bagi yang sudah punya tapi tidak aktif, ya kita bantu aktifkan," papar Bang Udin.


Tidak hanya itu, apabila ada masyarakat dari kalangan kurang mampu yang sakit, Bang Udin bersama relawannya kadang sampai membantu menguruskan administrasinya ke rumah sakit. " Jadi kita sering kawal sampai ke RS," tandasnya. 


Itu lanjut Bang Udin, ia lakukan sudah berjalan kurang lebih dua tahun. Saat menjadi wakil rakyat, ia tidak akan meninggalkan pendampingan bidang kesehatan, karena itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat. " Bahkan saya akan memperluas dengan akan deklarasi Dewan Kesehatan Rakyat Surabaya (DKRS). Mohon doanya semoga ini tahun depan bisa terwujud. Tujuannya untuk membantu masyarakat, utamanya yang kurang mampu," ungkap Bang Udin.


Kepeduliannya kepada masyarakat yang kurang mampu sudah ditempa sejak muda. Saat kuliah, Bang Udin ini merupakan seorang aktivis organisasi ekstra kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Di PMII, Bang Udin aktif mulai dari tingkat Rayon hingga jadi Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur.


Di organisasi ini, isu-isu kerakyatan sudah menjadi keseharian, bahkan tidak jarang juga ia bersama teman-temannya rela turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi demi memperjuangkan aspirasi dan hak-hak rakyat.  


PMII merupakan organisasi mahasiswa yang berdiri 17 April 1960 di Surabaya. PMII merupakan organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia yang berlandaskan Ahlusunnah wal Jama'ah atau perpanjangan tangan dari  Nahdlatul Ulama (NU). Tapi saya pernah punya pengalaman kurang enak saat mengisi PKD GP Ansor di salah satu PAC di Kota Surabaya ada yang bilang saya bukan NU, sampai di laporkan  ke PW, mungkin karena jenggot saya ini," kata Bang Udin sambil tertawa lepas. 


Atas proses, perjuangan dan kiprahnya, Bang Udin menjadi salah satu penerima penghargaan Tokoh Nahdliyin Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin tahun 2024. " Terima kasih atas penghargaannya, semoga ini bisa saya pertanggung jawabkan dengan tetap memberikan edukasi anak-anak muda NU," bebernya.


Dalam akhir perbincangannya, Bang Udin lalu berbagi tips suksesnya. " Kiat sukses itu hanya satu yaitu mental kuat menjadi petarung yang hebat yang tidak pernah punya pesimistis atas cita-cita baik di politik, pendidikan, ekonomi dan yang lainnya," pungkas alumni Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara) ini. (Had)

Bagikan:

Komentar