Nur Salam, Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) saat wawancara dengan media. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Surabaya- Tingkat partisipasi pemilih dalam gelaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Pilgub) 2024 mengalami peningkatan yang signifikan.
Hal itu diungkapkan oleh Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim), Nur Salam.
Menurutnya, angka partisipasi pemilih mencapai 70,06%. Angka tersebut mencerminkan partisipasi aktif masyarakat Jawa Timur dalam menentukan pemimpin daerahnya. Dari total suara, 20.732.562 suara dinyatakan sah, sementara 1.204.640 suara dinyatakan tidak sah.
"Partisipasi ini menunjukkan meningkatnya kesadaran politik warga Jawa Timur," ucap Nur Salam saat memberikan penjelasan dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Provinsi dan Penetapan Hasil Pilgub Jatim 2024 pada Senin, (09/12/2024).
"Jika dibandingkan Pilgub Jatim 2018 dan 2013, angka partisipasi ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan," ungkapnya.
Pada Pilgub 2018, partisipasi pemilih tercatat sebesar 67,39%, sedangkan pada 2013 hanya mencapai 59,34%.
Rincian partisipasi pemilih menunjukkan 73,87% berasal dari pemilih perempuan dan 66,13% dari pemilih laki-laki.
"Partisipasi perempuan yang tinggi ini patut diapresiasi dan menunjukkan semakin besarnya peran perempuan dalam proses demokrasi," tambah Nur Salam.
Kenaikan partisipasi pemilih ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang aktif mendorong masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Namun, KPU Jatim tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan angka partisipasi.
"Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan Pilgub Jatim 2024 untuk merumuskan strategi dan inovasi sosialisasi serta pendidikan pemilih yang lebih efektif," tegas Nur Salam.
Beberapa inovasi yang telah diterapkan pada Pilgub Jatim 2024 antara lain optimalisasi media sosial, peningkatan kerja sama dengan perguruan tinggi dan berbagai pemangku kepentingan, Kirab Maskot Pilkada 2024, sosialisasi tatap muka, gelar budaya, dan berbagai lomba (karikatur, jurnalistik, dll).
"Ke depannya, kami akan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat dalam merumuskan strategi sosialisasi," pungkasnya. (Tim)
Komentar