|
Menu Close Menu

Catatan akhir tahun 2024, Menuju Ansor Masa Depan

Senin, 30 Desember 2024 | 19.02 WIB

H. Addin Jauharudin, Ketua Umum PP GP Ansor. (Dok/Istimewa).

Oleh : H. Addin Jauharudin, Ketua Umum PP GP Ansor


Kita akan menuju Indonesia Emas tahun 2045. Tepat usia republik ini 100 tahun. 


Lensajatim.id, Opini- Disisi lain,  kita akan menghadapi Bonus demografi, tepat pada tahun 2034. Sisa waktu tinggal 10 tahun lagi.  Usia produktif diantara umur 15-64 tahun pada tahun 2030-2040 jumlahnya akan lebih banyak jika dibandingkan dengan penduduk dengan usia tidak produktif di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Penduduk usia produktif ini diprediksi akan mencapai 205 juta orang dan 2 jutaan usia produktif diantaranya akan masuk ke pasar kerja setiap tahun. 


Diharapkan dengan banyaknya usia produktif,  bangsa ini akan semakin maju, dan mampu keluar dari jebakan negara berkembang (middle income trap). 


Tentangan Indonesia Emas 2045 dan bonus demografi 2034 hanya bisa dinjawab dengan pembangunan SDM Indonesia


Pertanyaannya adalah bagaimana dengan usia produktif para kader GP Ansor?


Abad pertama NU sudah kita lalui dengan terbangunnya jaringan infrastruktur organisasi, baik itu infrastruktur pendidikan, sosial maupun politik, maka pada abad kedua ini, kita harus mengkonsolidasikan semua infrastruktur yang kita miliki untuk kemajuan tata kelola organisasi, dan percepatan pembangunan sumber daya manusia. 


Oleh karena itu, dalam rangka menjawab kebutuhan SDM yang mumpuni, kita perlu menjawab dengan satu kebijakan, yaitu ANSOR MASA DEPAN


Apa yang dimaksud dengan ANSOR MASA DEPAN?


ANSOR MASA DEPAN adalah sebuah cara pandang kita jauh kedepan ; melihat dan menganalisa perubahan-perubahan tata dunia, arah nasional kebijakan negara, perubahan yang terjadi di pasar dan masyarakat. Sebuah langkah strategis dalam rangka membangun, mengkonsolidir dan menggerakkan anak anak muda kita menuju kelas menengah NU, yaitu sebuah kelas menengah yang ditandai dengan anak anak muda NU yang bangkit disemua lini ;


Pertama, kita harus membangun sebuah gerakan bernama ANSOR KUAT, yaitu Kuat secara ideologi kebangsaan, kaderisasi, pemahaman agama, aqidah ahlussunnah wal jama'ah, praktek ibadah sehari hari, dan kemampuan membaca alqur'an. 


Kedua, kita Membangun ANSOR SEHAT, yaitu sebuah kesadaran bersama, bahwa faktor kesehatan menjadi kunci dari semua aktivitas. Baik itu kesehatan fisik maupun mental. Kesehatan mental menjadi hal paling penting yang harus kita jaga ; kesehatan dari gangguan kecemasan, Depresi, gangguan Bipolar, gangguan stres pasca trauma, gangguan makan. Hal ini bisa dengan kelola dengan berfikir positif, istirahat yang cukup, perbanyak aktivitas dan banyak olahraga. Selain itu kesehatan mental dari beragam gangguan dan kecanduan ; judol, pinjol, obat terlarang dll


Sementara kesehatan fisik, yaitu sehat dari semua jenis penyakit. Oleh karena itu, kita butuh kader-kader yang sehat dan kesehatannya terlayani dengan baik. kegiatan olahraga, mengelola waktu seefektif, efisien dan tentunya produktif, menjaga pola makan, memperhatikan gizi dan nutrisi untuk para kader dan keluarga kader, tentu menjadi langkah sangat penting. 


Untuk menjaga pelayanan kesehatan optimal terhadap kader, keluarga kader, warga NU dan masyarakat sekitar, perlu di pikirkan agar Ansor secara bergotong royong, kolaborasi dengan NU maupun pihak pihak tertentu membangun minimal satu (1) klinik pratama di setiap provinsi, termasuk kolaborasi dengan Rumah Sakit setempat


Ketiga, Kita membangun ANSOR CERDAS. Sebuah langkah dimana kita perlu memikirkan bagaimana para kader Ansor kualitas SDM nya terus ditingkatkan.  SDM unggul adalah kunci memenangkan pertarungan kita kedepan. Sy semakin kesini semakin memahami, bahwa problem terbesar kita saat ini adalah SDM. Dunia sedang berubah, Indonesia sedang berubah, situasi banyak berubah. Lalu SDM yang seperti apa yang dibutuhkan ;  


1). Bagi yang mengambil jalur pendidikan formal, ambil lah sekolah setinggi tingginya. Dengan catatan, jurusan yang sesuai profesi, ilmunya digunakan untuk membangun masyarakat, ilmu dan pengetahuan yang mampu menumbuhkan beragam inovasi kebijakan dan produk baik di lingkungan organisasi, komunitas, asosiasi, industri, pemerintahan, maupun masyarakat sekitar. Sekolah bukan hanya untuk gelar dan bangga-banggaan, tapi sekolah yang tepat guna, dengan ilmunya banyak membangun masyarakat


2). Bagi yang bergelut didunia profesional, semakin tekuni dunianya, jangan berpuas diri dengan apa yang sudah diraih dan di capai, terus ber improvisasi untuk inovasi, tidak gampang mengeluh dg keadaan. Kembangkan terus riset dan inovasi, temukan inovasi-inovasi yang luar biasa, dari mulai kerja sendiri, lalu menjadi kerja kelompok, lalu menjadi terorganisir dengan organisasi


3). Bagi yang mau masuk dunia kerja, bangun dan kembangkan terus kompetensi, perbanyak pelatihan pelatihan keteranpilan dan menjadi pekerja yang loyal dan total dengan terus merawat mimpi yang tinggi dan mewujudkannya


4). Ekonomi, Bisnis dan Teknologi menjadi cara pandang semua orang dengan profesi apapun. Setiap orang harus sejahtera dengan aktivitas ekonominya, setiap sistem harus semakin simple dan terintegrasi, berbagai pekerjaan harus di modernisasi dengan menggunakan instrumen teknologi. Efektifitas, efisiensi dan produktifitas menjadi proses utama dalam pengelolaan waktu


Sebagai kesimpulan :

SDM kita di arahakan pada 3 hal ; bagi yang mengejar sekolah / kuliah. Kejarlah setinggi-tingginya. Bagi yang berwirausaha, kembangkan terus kemampuan SDM dan pengetahuan bisnisnya, agar terus berkembang dan maju. Bagi yang didunia kerja / profesional atau akan masuk kerja, kembangkan terus pelatihan pelatihan kompetensi / sertifikasi kompetensi agar tenaga kerja profesional unggul dan berdaya saing. Sementara bagian dari laboratorium SDM, agar berbagai jenis lembaga pendidikan yang dimiliki kader, baik itu pesantren, madrasah, sekolah agar memperbaiki (modernisasi) tata kelola, perbaikan mutu kurikulum dan para guru dan tenaga kependidikan yang sesuai kebutuhan zaman, terutama bidang science, technology dan ecomomy-business. Kedepan, kader Ansor mulai memikirkan menjadikan sekolah / pesantren yang ada, atau dengan membuat sekolah/pesantren baru yang bertaraf nasional bahkan internasional, minimal disetiao provinsi 1 sekolah/ pesantren unggulan. Hal ini untuk menjawab kebutuhan anak didik daerah terutama dari segmen kelas menengah atas. Kolaborasi bisa dilakukan bersama-sama antar kader Ansor, atau dengan NU, atau dengan kelompok manapun yang se visi dalam perjuangan kita


Keempat, Kita membangun ANSOR MANDIRI. Ansor Mandiri adalah sebuah harapan masa depan, dimana anak anak muda NU bisa lebih sejahtera, hal ini ditandai dengan aktivitas ekonomi bisnia yang merata. Pola berekonomi bisa dimulai dari kerja-kerja pribadi, bergerak lalu setelah besar membentuk jejairng komunitas, lalu meningkat ke korporasi. Setelah itu melangkah lagi menuju pasar modal (capital market). Organisasi bisa menjadi agregator ekonomi, yang akan mengolah data, klustering sektor, memudahkan akses pembiayaan dan pasar


Masa depan hanya bisa dijawab dengan SDM berkualitas, bisnis yang mumpuni, fisik yang sehat dan leadership yang kuat. 


Saatnya, kita mulai dan kita cintai.

Bagikan:

Komentar