|
Menu Close Menu

Kampus Taneyan Lanjheng STKIP PGRI Sumenep Gelar Karya Etno Matematika

Jumat, 13 Desember 2024 | 14.41 WIB

Kegiatan Gelar Karya Etno Matematika yang digelar Perpustakaan Kampus STKIP PGRI Sumenep. (Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Sumenep- Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2023, baru-baru ini menggelar acara Gelar Karya Etno Matematika, Rabu (11/12/2024) dua hari yang lalu. 


Kegiatan ini bertujuan untuk memamerkan hasil karya mahasiswa yang menghubungkan konsep-konsep matematika dengan budaya lokal, menciptakan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan bermakna. 


“ Kegiatan ini muncul atas inisiatif dosen pengampu dan perpustakaan untuk mengapresiasi kreatifitas mahasiswa. Gelar karya ini menggambarkan tentang sisi lain pembelajaran, yang lebih inovatif dan kreatif. Apalagi, ini mata kuliah matematika” Jelas Mas’odi, Kepala Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep lewat keterangan pers, Jumat (13/12/2024). 


Menurutnya, mahasiswa telah membuat miniatur dengan tetap merujuk konsep matematika dasar yang dipelajari, dan menghubungkannya dengan budaya lokal. Luar biasa, miniature budaya lokal Sumenep sangat mendominasi. Ada miniature Tong-Tong, Masjid Agung, Masjid Lajuh, Labeng Mesem, Asta Tinggi, dan lain sebagainya. 


“Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan literasi yang lebih menyenangkan bagi seluruh sivitas akademika, khususnya mahasiswa. Belajar tidak selalu harus serius, tetapi juga menyenangkan. Menghubungkan matematika dengan kebudayaan tradisional seperti tong-tong, Masjid Laju, dan Masjid Jamik adalah sebuah ide yang sangat kreatif," Pungkas Mas’odi 


Sementara itu, Ike Yuli Mestika Dewi, Dosen Pengampuh Matakuliah Konsep Dasar Matematika SD, menjelaskan bahwa etno Matematika merupakan pendekatan inovatif dalam dunia pendidikan yang menghubungkan matematika dengan budaya dan tradisi lokal. " Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar matematika dalam konteks angka dan rumus, tetapi juga memahami matematika sebagai alat untuk lebih menghargai budaya mereka. Pendekatan ini mempermudah siswa mengaitkan pelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari, menjadikannya lebih relevan dan menarik, " ucapnya. 


“Keuntungan dari penerapan etno Matematika sangat besar, terutama dalam meningkatkan keterampilan analitis dan kritis siswa. Selain itu, pemahaman tentang penerapan matematika dalam berbagai konteks budaya membuat siswa lebih kreatif dan mampu berpikir kritis, kemampuan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks” tambah mahasiswi pada Program Doktor Universitas Negeri Surabaya ini.


Perlu diketahui, kegiatan Gelar Karya ini akan berlangsung selama 1 bulan, mulai 11 Desember 2024 sampai 15 Januari 202, di ruang perpustakaan kampung “Taneyan Lanjheng” STKIP PGRI Sumenep. (Tim) 

Bagikan:

Komentar