|
Menu Close Menu

Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi di Masjid Al-Kautsar Sumenep

Jumat, 20 Desember 2024 | 20.03 WIB

Polres Sumenep saat memberikan keterangan pers terkait penemuan bayi di Teras Masjid Al-Kautsar Sumenep. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id Sumenep - Polisi Resort (Polres) Sumenep intensif menyelidiki kasus pembuangan bayi di emperan Masjid Al-Kautsar, Desa Pamolokan, yang terjadi pada Senin (16/12/2024). Bayi laki-laki bernama Rayyan Julian Al-Rasyid ditemukan dalam keadaan sehat dengan berat 3.200 gram.


Menurut Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, penyelidikan sedang berlangsung dan polisi telah memeriksa beberapa saksi. "Kami menghimbau pelaku untuk menyerahkan diri. Kami akan terus melakukan pengejaran," tegasnya.


Bayi tersebut ditemukan oleh jamaah Masjid Al-Kautsar, Aniatun (65), yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. "Awalnya saya tidak tahu itu bayi. Setelah mendekat, saya sadar itu bayi baru lahir," katanya.


Pihak kepolisian telah mengamankan beberapa bukti, termasuk rekaman CCTV dan secarik kertas dengan nama bayi. "Kami berharap pelaku segera ditemukan. Ini bayi tidak berdosa," tambah Aniatun.


Polisi mengimbau masyarakat untuk melaporkan informasi apa pun yang dapat membantu penyelidikan.


Diketahui sebelumnya, Aniatun (65th), mengisahkan perasaannya saat menemukan bayi tersebut. "Awalnya saya tidak tahu kalau itu bayi. Tapi setelah mendekat, saya sadar itu bayi yang baru lahir," katanya.


Bayi itu menurutnya ditemukan dalam keadaan diam dan segera dibawa ke Puskesmas Pamolokan untuk mendapatkan perawatan medis awal. 


Dr. Novia Sri Wahyuni, Kepala Puskesmas Pamolokan, menjelaskan bahwa bayi dalam kondisi sehat dengan berat 3200 gram. "Kami potong ari-ari bayi sesuai prosedur, dan kondisinya stabil sebelum dirujuk ke RSUD dr. H. Moh. Anwar untuk perawatan lanjutan," jelasnya, Kamis (19/12/2024).


Kasus ini memicu keprihatinan masyarakat. "Saya berharap pelaku segera ditemukan. Ini bayi tidak berdosa, kenapa harus dibuang seperti itu?" ujar Aniatun penuh haru.  (Zi) 

Bagikan:

Komentar