|
Menu Close Menu

ASPARAGUS Jawa Timur Gelar Silaturahim Daerah di Jombang

Sabtu, 11 Januari 2025 | 10.01 WIB

Silatda Aspirasi Para Gus (ASPARAGUS) Jawa Timur di Jombang. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Jombang- Kurang lebih 300 Putra-putra Kyai yang tergabung Aspirasi Para Gus (ASPARAGUS) Jawa Timur menggelar Silaturahim daerah (Silatda) di Ribath Al Muhajirin 2 Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Kabupaten Jombang.


Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (10/01) malam itu dihadiri oleh para Gus atau Dzuriyah berbagai Pesantren di Jawa Timur. Diantara punggawanya Gus Zahrul Azhar Azumta dari Pesantren Darul Ulum dan Gus Luqman Harist, Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan.


Panitia Penyelanggara Silatda ASPARAGUS di Tambakberas, Gus Abdul Wahab menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan temu kangen dan merajut silaturahim seluruh putra-putra Kyai atau dzuriyah pesantren di Jawa Timur.


"Alhamdulillah, kegiatan ini sukses digelar. Lebih dari 250 an yang hadir Gus-Gus dari berbagai pesantren di Jawa Timur," kata Gus Wahab, sapan akrab, Pengasuh Ribath Al Muhajirin 2 Bahrul Ulum, Sabtu (11/01/2025).


Gus Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans mengatakan bahwa Asparagus merupakan organisasi atau wadah perkumpulan para gus yang tidak terafiliasi dengan kepentingan politik tertentu.


"Ini wadah dari fikiran-fikiran para gus, berdiskusi, ngobrol, ngopi bareng dan belajar bersama mengenai pesantren dan pengembangan maupun pengelolaan. Kalau soal politik ada wadahnya sendiri, bisa menggunakan Jaga NU atau Jaga Nusantara," terangnya.


Gus Hans juga menekankan pentingnya kerjasama yang baik diantara generasi penerus pesantren. Pentingnya kolaborasi, komunikasi dan koneksi dalam menyikapi berbagai problematika yang ada di pesantren.


"Insyaallah melalui kebersamaan, belajar bersama-sama dan silaturahim yang terjalin ini dapat menjalankan amanah yang diberikan oleh para orang tua (Kyai Pengasuh Pesantren)," tuturnya.


Sementara, Gus Luqman Harist Dimyathi,  Dzuriyah Pondok Tremas Pacitan menekankan pentingnya gerakan ayo mondok, pesantren bersih dan sehat yang terus digelorakan.


"Gerakan ayo mondok harus menjadi motor dan Asparagus harus bisa menjadi wadah dalam menyelesaikan problematika di pesantren melalui silaturahim-silaturahim dan belajar bersama," ujar Gus Luqman.


Ia menambahkan di era yang sudah modern dengan berbagai informasi yang cepat tersebut. Asparagus dapat menjadi benteng atau penghubung dalam menekan informasi yang mendiskreditkan pesantren.


" Mengutip kalimat, bahwa Ajarilah anak-anak sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zaman kita dulu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian," tuturnya.


Diketahui, Asparagus merupakan wadah para putra-putra Kyai dalam perjalanannya tercetus sejak 2009 dan tercatat namanya menjadi Asparagus di tahun 2011. ASPARAGUS penting menjaga tradisi Islam Ala Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia. (Tim). 

Bagikan:

Komentar