H. Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI saat memimpin rapat bersama Panja BPIH Komisi VIII DPR RI 1446 H / 2025 M. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Jakarta- Presiden RI Prabowo Subianto meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI melakukan pendampingan khusus terhadap Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Ibadah Haji agar penyelenggaraan haji pada tahun 2025 ini dapat berjalan dengan baik dan sudah dimonitor.
Hal itu disampaikan oleh H. Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI saat memimpin rapat konsultasi bersama Panja BPIH Komisi VIII DPR RI 1446 H / 2025 M, membahas persiapan pelaksanaan Timwas Haji, di ruang rapat Banggar, Gedung Nusantara II Senayan, Jakarta, Selasa ( 07/01/2025).
Menurut pria yang akrab disapa Dasco ini Presiden Prabowo juga mengapresiasi pada panja haji bersama pemerintah sudah berhasil menurunkan biaya haji yang seharusnya naik, namun justru berhasil diturunkan.
Pemerintah bersama DPR RI telah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun 2025 sebesar Rp 89.410.258. Dari jumlah tersebut, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang akan ditanggung oleh masing-masing jemaah adalah sebesar Rp 55.431.750.78.
" Ini menjadi bukti bahwa kerja DPR RI dan Pansus haji sangat bermanfaat untuk kemudian mengevaluasi pelaksanaan haji pada tahun ini, yang diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas dan kenyamanan haji serta kekhusyukan para jamaah haji Indonesia," jelas Dasco.
Dasco juga menambahkan dalam rapat tersebut ada beberapa hal yang menjadi pembahasan misalnya soal penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023, 2024, lalu kemudian melakukan hal-hal yang menjadi evaluasi.
" Bahwa kemarin itu kemudian tidak dilakukan contigency plan misalnya bagaimana ketika jamaah numpuk, kamar mandi mampet dan permasalahan yang ada lainnya seperti permasalahan catering makanan, bus yang tidak datang serta permasalahan pembimbing haji dan masih banyak dinamika yang harus diselesaikan," paparnya.
Selain itu ada juga dalam rangka pengawasan haji, dirinya bersama beberapa kawan ada membentuk tim pengawas lokal disana (Mekah) WNI relawan yang mungkin nanti akan ikut membantu pengawasan ibadan haji, berpartisipasi dibeberapa titik yang krusial seperti tenda, titik penjemputan, Rumah Sakit. "Itu mereka jumlahnya sekitar 100 orang untuk membantu timwas haji, karena mereka yang tahu daerah, tahu bahasa, karakteristik dan mereka WNI sehingga sedikit banyak bisa membantu jamaah haji Indonesia," ungkapnya. (Tim).
Komentar