|
Menu Close Menu

Dianggap Banyak Bermanfaat untuk Masyarakat, Anggota DPD RI Lia Istifhama Dukung Rencana Pengembangan Rute Bus Trans Jatim

Rabu, 22 Januari 2025 | 15.09 WIB

Lia Istifhama, Anggota Komite  III DPD RI asal Jawa Timur. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk menghadirkan transportasi massal sebagai upaya memberikan layanan transportasi yang lebih baik bagi masyarakat dan upaya menekan angka kecelakaan terus dilakukan.


Itu terbukti, saat ini Pemprov Jatim sudah menghadirkan Bus Trans Jatim yang sudah beroperasi di lima koridor yaitu ; Koridor 1 melewati rute Sidoarjo-Surabaya-Sidoarjo. Kemudian Koridor 2 Mojokerto-Surabaya, Koridor 3 Mojokerto (Terminal Kertajaya)-Gresik (Terminal Bunder), lalu Koridor 4 Gresik-Lamongan, dan Koridor 5 Surabaya-Bangkalan. 


Tidak cukup sampai disitu, Pemprov ternyata terus berupaya melakukan pengembangan dengan penambahan rute Bus Trans Jatim, yang akan mencakup rute-rute baru, termasuk ke wilayah Jombang dan Probolinggo.


Rencana tersebut mendapatkan respon positif dari berbagai pihak, salah satunya apresiasi itu disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Senator Dr Lia Istifhama, M.E.I.


"Sejak diresmikan pada 19 Agustus 2022, Trans Jatim telah menjadi transportasi massal yang sangat dinantikan masyarakat. Kami mendukung penuh komitmen Pemprov Jatim dalam menyediakan layanan transportasi publik yang lebih baik,” ucap Senator yang akrab  disapa Ning Lia ini selepas Rapat Komite III DPD RI, Selasa (21/01/2025). 


Menurut Ning Lia, berdasarkan hasil kunjungannya ke Dinas Perhubungan Jatim awal Januari, sejak diluncurkan pengguna Trans Jatim mengalami peningkatan yang signifikan. 


" Pada akhir tahun 2022, load factor Trans Jatim tercatat mencapai 105 persen. Untuk mengakomodasi lonjakan tersebut, pada 14 April 2023, 10 unit armada operasional baru ditambahkan. Penambahan ini menunjukkan tingginya preferensi masyarakat terhadap Trans Jatim, jadi supply mengikuti tingginya demand,” ujar Ning Lia.


Ning Lia menuturkan, pendapatan yang dihasilkan oleh Trans Jatim juga cukup menggembirakan. Misalnya, pada koridor I Surabaya - Gresik, pada periode Januari hingga November 2024, pendapatannya mencapai Rp 8,5 miliar. Sementara itu, koridor 2 yang menghubungkan Mojokerto via Arteri tercatat meraih pendapatan sebesar Rp 3,8 miliar.


Dia menambahkan banyak masyarakat merasakan manfaat keberadaan Trans Jatim. Di antaranya, mengurangi kemacetan di daerah-daerah yang dilalui, mengurangi polusi udara akibat tingginya volume kendaraan pribadi, mengubah stigma negatif masyarakat terhadap angkutan umum, menjadikannya pilihan transportasi yang lebih baik.


Bahkan, mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan pribadi.


Selain itu, Pemprov Jatim juga memberikan stimulus berupa layanan angkutan feeder di kabupaten dan kota yang sudah menjalin kesepakatan bersama.


Layanan ini akan diberikan selama dua tahun, dan pada tahun ketiga, layanan tersebut akan dilanjutkan oleh pemerintah kabupaten dan kota yang bersangkutan.


"Dengan pengembangan rute-rute baru dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan pelayanan, Trans Jatim diharapkan akan terus menjadi solusi transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan bagi masyarakat Jawa Timur,” ujar keponakan Gubernur Jatim Terpilih Khofifah Indar Parawansa tersebut.


Perlu diketahui, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Pemprov Jatim akan menambah rute koridor baru dalam jaringan Trans Jatim.


“Saat ini sudah ada 110 bus yang beroperasi di lima koridor, terdiri dari 107 bus reguler dan 3 bus luxury. Tahun ini, sesuai dengan rencana operasional, koridor 6 dan 7 akan mulai dilaksanakan," ujar Nyono saat menerima kunjungan kerja Anggota DPD RI, Lia Istifhama, beberapa waktu lalu.


Pengembangan Koridor 6 Bus Trans Jatim akan mencakup rute dari Mojokerto - Mojosari - Porong - Japanan.


Di Japanan, bus Trans Jatim akan terintegrasi dengan jalur angkutan kota dalam provinsi (AKDP) yang mengarah ke Malang dan jalur AKDP ke timur (Pasuruan, Probolinggo, dan Banyuwangi), sebelum kembali lagi ke Porong.


Sementara itu, untuk Koridor 7, rutenya akan meliputi Sidoarjo - Terminal Larangan - Sukodono - Puspa Agro - Sepanjang, dengan putaran balik di Terminal Joyoboyo.


“Semua jalur yang dilalui oleh Trans Jatim adalah jalur padat kendaraan. Kami berharap masyarakat bisa beralih menggunakan bus Trans Jatim untuk mengurangi kemacetan," tambah Nyono.


Pemprov Jatim juga merencanakan untuk mengembangkan koridor 8 yang meluas dari rute Sidoarjo menuju Pasuruan.


Selain itu, koridor 9 juga akan hadir dengan rute Lamongan ke Mojokerto via Mantup.


Tidak hanya itu, koridor berikutnya adalah rute dari Mojokerto ke Jombang melalui Ploso, untuk meningkatkan akses transportasi di daerah tersebut, yang dikenal dengan banyaknya pondok pesantren dan lembaga pendidikan yang belum memiliki akses transportasi yang memadai. 


Secara terpisah, salah satu warga Bangkalan berinisial Q (36) tahun mengaku  senang adanya Bus Trans Jatim. Sebab, fasilitas bus yang bagus dan juga harganya sangat murah.(Tim).

Bagikan:

Komentar