|
Menu Close Menu

Gandeng Balad Grup, Perusahaan Asal Singapura Rencanakan Investasi Bidang Perikanan di Kepulauan Sumenep

Selasa, 21 Januari 2025 | 00.30 WIB

Founder and CEO at Stemcell United Limited Seaweed Island Singapore, Philip Gu saat menggelar pertemuan dengan Bupati Sumenep di Rumah Dinas Bupati Sumenep. (Dok/Istimewa). 

Lensajatim.id, Sumenep- Kabupaten Sumenep memiliki potensi besar untuk pengembangan usaha dalam bidang perikanan. Potensi itu sampai menarik perhatian Perusahaan asal Singapura Stemcell United Limited (ASX SCU) untuk berinvestasi di Kabupaten Sumenep.


ASX SCU ini mengincar investasi  perikanan khususnya budidaya rumput laut, teripang, kerapu, dan lobster di wilayah kepulauan  Kabupaten Sumenep. 


Hal itu mendapat sambutan positif dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. Dirinya  menyambut baik ASX SCU untuk membuka usaha di wilayah kepulauan. Fauzi optimis investasi yang dilakukan perusahaan itu, berefek positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah, dalam rangka mendorong meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


“Kami optimis bahwa perusahaan ini menjadi pioner pengembangan blue economy di Kabupaten Sumenep," ucap Fauzi usai menggelar pertemuan dengan Perusahaan asal Singapura Stemcell United Limited (ASX SCU), di Rumah Dinas Bupati Sumenep, Senin (20/01/2025).


Sementara, Founder and CEO at Stemcell United Limited Seaweed Island Singapore, Philip Gu menyatakan, berkomitmen untuk melakukan  pembangunan berkelanjutan dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan di wilayah kelautan.


Perusahaan yang berinvetasi pada sektor perikanan untuk modal sebesar $1 Miliar atau setara dengan Rp16.358.580.100.000,00, serta menerapkan sekaligus mengenalkan konsep blue economy dalam rangka mengembangkan potensi lokal.


“Kami sudah bekerja sama dengan Bandar Laut Dunia (Balad) grup yang telah menggagas rencana investasi dalam budidaya 10 juta lobster di Kabupaten Sumenep,” tuturnya.


Kabupaten Sumenep memiliki kekayaan laut yang luar biasa, sehingga fokus investasi untuk pengembangan budidaya perikanan berkelanjutan, ramah lingkungan, serta memberdayakan masyarakat lokal.


“Kami untuk merealisasikan program budidaya kelautan itu, membutuhkan kurang lebih 30 ribu tenaga kerja, dan yang jelas investasi sektor perikanan Kabupaten Sumenep sebagai contoh industri perikanan ramah lingkungan yang menjadi perhitungan dunia internasional,” tutupnya. (Yud/Had). 

Bagikan:

Komentar