Pelepasan 316 Mahasiswa KKN-T Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Malang – Seremonial pemberangkatan 316 Mahasiswa KKN-T Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang dihelat di lapangan utama Yayasan Pendidikan Islam Raden Rahmat Malang, Rabu (15/01/2025).
Tampak kemeriahan seremonial KKN-T Semester Ganjil 2024/2025 ketika pelepasan balon udara sebagai penanda balon harapan, melangitkan harapan. disertai dengan pembacaan puisi dengan iringan musik pop alternatif.
KKN Berbasis Pesantren dengan tema “Peran Strategis Pesantren sebagai Social Engagement dalam Pemberdayaan Masyarakat Berdampak dan Berkelanjutan” akan berlangsung selama 40 hari.
Sebagai informasi, sebelum mahasiswa diberangkatkan telah melalui tahapan observasi pesantren, workshop ABCD (Aset Based Community Development) oleh Dr. Sutomo, Dosen Unira Malang, dan Workshop Jurnalistik oleh Budi Susilo jurnalis media online serta Workshop Videografi oleh Eko Hari Suwito, founder-Hypno Creative Media.
Dafis Ubaidillah Assiddiq, S.IP.,M.IP selaku ketua pelaksana KKN kali ini mengungkapkan bahwa mahasiswa akan live-in di sekitar pondok pesantren sasaran, selama 40 hari dengan beragam program pemberdayaan masyarakat pesantren.
“Mahasiswa akan live-in di pondok pesantren dan atau di sekitar pesantren, hal ini untuk mempermudah memobilisasi program yang telah disepakati,” ungkap Dafis yang juga dosen senior Fisip Unira Malang ini.
Dr. Abdillah U. Djawahir, SE.,MM. Kepala LPPM Unira Malang menambahkan bahwa program KKN Berbasis pesantren merupakan terobosan baru dalam rangka ikhtiar bersama pesantren untuk pemberdayaan masyarakat berdampak dan keberlanjutan.
Masih menurut Abe, ada 3 fungsi pesantren menurut UU Pesantren (red. UU No. 18 Tahun 2019), dakwah, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Program KKN ini menyasar pada fungsi pemberdayaan masyarakat.
“Untuk ikhtiar bersama pesantren, setidaknya akan melakukan pengabdian dengan sub-program Inovasi Ekonomi Berbasis Pesantren, Pesantren Tematik, Pelestarian Budaya Lokal dan pemberdayaan komunitas pesantren, Digitalisasi Pesantren untuk Pemberdayaan Masyarakat, dan Penguatan SDM Santri Tangguh di era Society 5.0,” urai Abe sapaan akrabnya.
Dalam sambutannya, Dr. Hasan Bisri Wakil Rektor 3 Unira Malang berpesan kepada mahasiswa untuk menjaga nama baik kampus dan mengabarkan hal-hal baik kepada masyarakat.
“Silahkan mengabarkan hal-hal baik tentang kampus via medsos sebagai materi promosi, akan saya beri apresiasi khusus terkait hal ini,” pesan Hasan.
Sebelumnya pemberangkatan mahasiswa juga mendapatkan pesan dan motivasi dari Dr. H. Muhammad Hanif, MPd dan juga Dr. H. Muh. Arifin dari Kasi Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Malang.
Dilanjutkan dengan proses penandatanganan MoU antara Unira Malang dengan Kemenag dalam kerja sama multi bidang.
H. Imron Rosyadi Hamid, SE.,MSi., Rektor Unira Malang menyampaikan pesan via whatsapp disela-sela aktivitas menyiapkan Kongres Pendidikan dalam rangka Harlah NU ke-102, menambahkan KKN Berbasis pesantren ini meneguhkan Unira Malang sebagai bagian dari Perguruan Tinggi NU.
“Hubungan NU, pesantren, dan perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat adalah hubungan strategis dan saling melengkapi,” ungkap Gus Imron sapaan akrabnya.
Masih menurut Gus Imron, yang juga Wasekjen PBNU ini menjelaskan bahwa relasionalitasnya adalah pesantren menyediakan basis tradisional dan spiritual, perguruan tinggi menyumbang inovasi dan keilmuan, sementara NU sebagai organisasi besar memfasilitasi kebijakan dan gerakan sosial.
“Sehingga dari sinergi ini, ketiganya (red. NU, Unira Malang dan Pesantren) plus pemerintah akan mampu menciptakan perubahan yang signifikan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun pendidikan. Dan tentunya pendidikan menjadi narasi strategis bagi PBNU.” pungkas Gus Imron.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Dr. Abdur Rofiq, MPd, Wakil Rektor IV, Perwakilan Dekan FIK, FIP, Saintek, Dosen DPL dan Tim 11 Panel Riset LPPM Unira. (AUD)
Komentar