![]() |
Komunitas Bumi Spiritual Indonesia saat berkunjung ke Fraksi Partai NasDem DPRD RI di Ruang Rapat Fraksi NasDem, Kompleks Parlemen, Jakarta. (Dok/Istimewa). |
"Salah satu yang kami diskusikan adalah, berkesadaran secara kolektif, ucap Nurhadi, seusai menerima kunjungan komunitas Bumi Spiritual Indonesia, di Ruang Rapat Fraksi NasDem, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Artinya kata Nurhadi, Indonesia tidak hanya butuh satu, dua, tiga orang pemimpin yang berkesadaran, tapi perlu makin banyak dan secara kolektif.
Rombongan komunitas Bumi Spiritual Indonesia dipimpin Syaiful Karim, pendiri komunitas tersebut. Bumi Spiritual Indonesia dalah komunitas yang berfokus pada pengenalan diri yang sejati, peningkatan kesadaran diri, berusaha menjadi sumber keindahan, cinta, sukacita menuju harmoni dan toleransi.
Nurhadi bersyukur dapat bertemu dengan komunitas tersebut dan mendapat berbagai pencerahan. Pencerahan dan masukan yang didapat sangat positif untuk membangun diri.
"Kami daulat beliau (Syaiful Karim) memberikan pencerahan dan masukan, khususnya bagi saya selaku anggota DPR, untuk meningkatkan kapasitas saya sebagai anggota parlemen, untuk bisa berkontribusi bagi masyarakat, juga memberikan andil bagi kemajuan bangsa ini," ujarnya.
Nurhadi mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para politikus untuk mempunyai kesadaran diri. Hal itu diperlukan karena dengan kekuasaan yang besar, dapat menjadikan sesuatu yang bermanfaat atau sebaliknya justru menjadi sumber kerusakan.
"Kita sudah dianugerahi Tuhan kekayaan alam yang luar biasa. Namun kenyataannya, kenapa rakyat kita masih menderita? Kita tahu, kemarin kekayaan alam tambang kita, timah, dikorupsi sekian ratus triliun. Itu salah satu contoh pemimpin yang tidak berkesadaran," tandasnya.
Legislator dari Dapil Jatim VI (Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, dan Kabupaten Blitar) itu mengajak para pemimpin dan masyarakat untuk membangun kesadaran diri dan bersama-sama dalam membangun Tanah Air.
"Ini penting agar ke depan akan muncul bumi spiritual Indonesia dengan bentuk atau nama yang lain, yang bisa mendorong menuju Indonesia Emas 2045," tukasnya. (Yudis/*)
Komentar