|
Menu Close Menu

Anggota Komisi VIII DPR RI Ning Dini Dorong Penambahan Kuota Beasiswa untuk Santri

Rabu, 05 Februari 2025 | 14.39 WIB

Dini Rahmania, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi NasDem saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII di Senayan Jakarta. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Jakarta- Beasiswa untuk santri di sejumlah pondok pesantren berskala kecil menjadi perhatian khusus Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Dini Rahmania. Untuk itu, Legislator yang akrab disapa Ning Dini ini mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meningkatkan kuota beasiswa pendidikan bagi santri. 


"Jadi di dapil saya Jawa Timur II, Pasuruan dan Probolinggo ini banyak pondok pesantren.  Tidak hanya pondok pesantren besar tapi banyak juga pondok pesantren kecil di sini butuh perhatian dari pemerintah," ucap Ning Dini saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR dengan Baznas dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).


Ning Dini menambahkan bahwa kalau pondok pesantren besar mungkin banyak dikenal dan bantuan juga datang dari pemerintah setempat. tapi kalau pondok pesantren kecil, menurutnya banyak sekali membutuhkan bantuan. 


Ning Dini mengapresiasi program beasiswa dari Baznas yang sebelumnya telah membantu para santri di daerah pemilihannya, Jawa Timur II (Kota dan Kabupaten Pasuruan-Kota dan Kabupaten Probolinggo), untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.


“Saya mengucapkan terima kasih, di dapil saya sudah menerima beasiswa Baznas yang bisa digunakan santri-santri untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu kuliah,” ungkap Dini.


Legislator dari Partai NasDem itu menilai banyak pondok pesantren kecil yang membutuhkan dukungan lebih dari pemerintah agar santri-santri mereka memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan tinggi.


Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung penghapusan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan yang berdampak pada kesempatan pendidikan bagi banyak kalangan, termasuk santri.


Oleh karena itu, ia meminta agar kuota beasiswa pendidikan dari Baznas diperbesar, khususnya bagi santri-santri di pondok pesantren terpencil.


“Saya mohon agar lebih besar kuotanya karena kita ketahui setelah LPDP dihapus pasti berdampak pada instansi yang lain. Jadi beasiswa pendidikan ini saya mohon agar kuotanya diperbesar, utamanya untuk para santri di pondok pesantren,” pintanya.


Permintaan itu sejalan dengan 10 program prioritas Baznas, yang salah satunya berfokus pada beasiswa pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.


Dini berharap adanya peningkatan alokasi beasiswa untuk membantu lebih banyak santri mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik di masa depan. (Safa/*)

Bagikan:

Komentar