|
Menu Close Menu

Muncul 15 Calon Ketua Umum IKA PMII Jelang Munas di Jakarta

Jumat, 21 Februari 2025 | 01.53 WIB

Flyer Calon Ketua Umum PB IKA PMII yang beredar di media sosial. (Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Jakarta- Menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) dari tanggal 21-23 Februari 2025 di Hotel Syahid Jakarta beberapa nama kandidat calon Ketua Umum PB IKA PMII. 


Terbaru, ada sekitar lima belas alumni terbaik yang muncul diantaranya ; Ali Masykur Musa (Komisaris PT.PLN), Nasaruddin Umar (Menag RI), Nusron Wahid (Menteri ATR/BPN), Abdul Kadir Karding (Menteri P2MI), Juri Ardianto (Wamen Sesneg), Yaqut Cholil Qoumas (Mantan Menteri Agama), Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), Aminudin Ma'ruf (Wamen BUMN), Lukman Edy (Wamen PT.Hutama Karya, Mantan Menteri PDT), Arifah Choiri Fauzi (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), M.Hanif Dhakhiri (Anggota DPR RI), Ida Fauziyah (Anggota DPR RI), Fathan Subchi (Anggota BPK RI), Cucun A Syamsurizal (Wakil Ketua DPR RI), dan Marwan Jafar (Anggota DPR RI).


Ketua Stering Committe (SC), Ngatawi az-Zastrouw merespon munculnya beberapa nama kandidat bahwa itu merupakan perkembangan yang baik, serta akan membuat suasana semakin dinamis.


" Namun saya mengingatkan agar para kandidat yang berkompetisi dapat menjaga moral etik dengan mengedepankan semangat persaudaraan dan kebersamaan yang Selema ini dibangun di kalangan warga IKA PMII," ucapnya.


 " Anggota IKA PMII ini beragam pilihan politik, profesi, dan latar belakang sosial. Semua harus terayomi dan mendapat tempat, agar mereka merasa nyaman berada dalam wadah IKA PMII," tambah Ahmad Muqowwam, Ketua Umum PB IKA PMII.


Nur Ilham, salah satu alumni muda  PMII menyambut baik pelaksanaan Munas IKA PMII. Pihaknya berharap forum tersebut bisa menghasilkan keputusan strategis untuk IKA PMII serta melahirkan pemimpin IKA PMII yang visioner. 


" Kalau terkait ada banyak calon yang muncul itu menurut saya semakin bagus. Semakin banyak pilihan tentu lebih baik. Tapi siapapun yang dipilih harus memiliki komitmen yang serius untuk membangun dan membesarkan organisasi," tandasnya. (Had). 

Bagikan:

Komentar