|
Menu Close Menu

Metamorfosa Gerakan Pemuda Ansor; Dulu, Kini dan Ansor Masa Depan

Senin, 17 Maret 2025 | 12.08 WIB

Adi Purnomo, Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Sumenep.(Dok/Istimewa). 

Oleh : Adi Purnomo


Lensajatim.id, Opini- Sebagai organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan Gerakan pemuda Ansor terus mengalami dinamisasi. Mulai awal mula berdirinya hingga saat ini. Di awal lahir berdirinya gerakan pemuda Ansor sudah pernah dihadapkan untuk melawan penjajah sehingga dengan peran kiprahnya gerakan pemuda Ansor bisa berkontribusi terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia dengan terlibat melawan para penjajah. 


Seiring perjalanan waktu, pasca kemerdekaan gerakan pemuda ansor terus mengalami metamorfosa. Dari rahimnya banyak melahirkan tokoh-tokoh yang berkiprah dipanggung nasional. Mulai jadi politisi hingga menjadi birokrasi. Sebut sang penggagas misalnya, KH. Wahab Chasbullah yang juga sebagai pahlawan nasional yang sekaligus pernah berkiprah sebagai politisi di panggung nasional. Selain beliau Ada banyak para politisi yang lahir dari rahim Ansor, ada KH. Cholid Mawardi, KH. Slamet Efendi Yusuf, M. Iqbal Asseqaf, Ada Saifullah Yusuf, Nusron Wahid, Gus Yaqut. 


Tidak Sedikit tokoh-tokoh Ansor yang lahir hadir berkiprah baik di panggung nasional maupun di panggung lokal. 


Di panggung lokal berskala kabupaten misalnya, sebut di kabupaten Sumenep misalnya ada banyak tokoh yang lahir dari rahim Ansor. Sebut saja beberapa, ada mantan Ketua DPRD Kabupaten Sumenep yang sekaligus mantan Bupati sumenep dua periode yaitu KH. Busyro Karim, ada Mantan DPRD Sumenep KH. Shaleh Abdullah, ada mantan Ketua DPRD Sumenep KH. Hamid Ali Munir. 


Sementara Ansor milenial, ada Mantan Ketua PV GP Ansor Sumenep sahabat M. Muhri, mantan Bendahara PC GP Ansor sumenep Sahabat Rasidi. Keduanya adalah para alumni Ansor yang saat ini dipercaya menjadi anggota DPRD Sumenep. Hebatnya lagi, bahkan masih ada beberapa pengurus yang menjabat di struktural PC GP Ansor Sumenep yang juga menjadi wakil rakyat, Ada Sahabat Samsiadi Kasatkorcab Banser hari ini, Ada Sahabat Saiful, Ada Sahabat Hosnan Abrori, Ada Sahabat Hariyanto. Keempatnya adalah para pengurus Ansor Sumenep yang dipercayai oleh rakyat untuk menjadi wakil rakyat periode ini. 


Sementara yang mengambil jalur perjuangan di birokrasi tentunya banyak tak terhitung, sebut saja ada mantan Sekretaris PC GP ANSOR Sumenep yaitu Sahabat KH. Abd. Wasid Selaku Kepala Kemenag Kabupaten Sumenep dan beberapa sahabat-sahabat ansor yang lain, baik yang ada di kabupaten Sumenep ataupun di kabupaten-kota seluruh Indonesia. 


Dengan demikian, hal ini semakin menegaskan bahwa Ansor terus mengalami metamorfosa yang nyata dari waktu ke waktu. Ansor terus bisa menyesuaikan dengan jamannya, hal ini wajar karena kalau ditelisik lebih dalam nyatanya SDM kader-kader Ansor adalah SDM-SDM unggul yang siap berkiprah menghadapai tantangan zaman dan siap menjawab setiap problem zamannya. 


Lalu bagaimana Ansor menghadapi tantangan masa depan, khususnya menghadapi bonus demografi 2045 yang senyatanya sudah harus cepat disiapkan SDM-SDM unggul kader-kader ansor di semua level tingkatkan sejak saat ini. Inilah sebenarnya yang menjadi titik poin penulis dalam oret-oretan ini, atau kalau Ketua Umum PP Adien Jauharudin Mengistilahkan dengan istilah Ansor masa depan.


Kadar-kader Ansor yang tersebar di seantero nusantara, dari Tingkat PP hingga tingkat Ranting-Desa adalah kekuatan tersendiri yang dimiliki oleh Ansor dan hal ini tidak dimiliki oleh organisasi manapun. Kekuatan potensi ini perlu digunakan sebaik-baiknya agar cita-cita besar mewujudkan Ansor masa depan jadi sebuah keniscayaan. 


Menurut hemat penulis, setidak-tidaknya ada beberapa hal mendasar yang perlu cepat dilakukan. Pertama, tentu sangat perlu penguatan SDM kader-kader Ansor. Hanya saja menurut penulis, penguatan SDM tentunya perlu diimbangi dengan pembacaan yang utuh sebelumnya yaitu dengan melakukan pembacaan potensi kader-kader Ansor dan kecendrungan diri serta pembacaan lingkungan, baik nasional-global, lebih-lebih lingkungan lokal dimana kader-kader ansor tersebar-tinggal. Karena dari lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain tentu berbeda, dari ranting-desa yang satu dengan yang lain tentunya berbeda pula potensi Sumber Daya Alamnya serta potensi lingkungannya. Dengan pembacaan yang utuh inilah, potensi masing-masing kader-kader tidak terbuang percuma. Kehadiran potensi kader-kader ansor bisa menjawab problem diri dan lingkungannya. Kader-kader ansor akan bisa memanfaatkan potensi lingkungannya untuk kemaslahatan diri dan ummat. Dengan pembacaan yang utuh inilah kader-kader ansor tidak akan terasing dari dunia dan lingkungannya. Ia akan dapat mendayagunakan potensi lingkungannya dengan baik dan dapat mendayagunakan potensi dirinya untuk menjawab problem diri dan lingkungannya. Ha ini tentu menjadi tanggung jawab PP-PW dan PC Khususnya untuk dapat melakukan pemetaan potensi kader dan potensi lingkungannya di masing-masing kecamatan dan desa. Sehingga problem kader, problem negara serta tantangan masa depan bisa  di jawab dengan sebaik-baiknya. Kader-kader ansor di masing-masing kecamatan dan desa perlu terus kita bekali pelatihan-pelatikan teknis yang sesuai dengan potensi daerahnya. Skill kewirausahaan dan rintisan-rintisan usaha terus kita dorong pada semua kader-kader di masing-masing daerah. 


Untuk menopang hal itu, para jajaran pengurus PC-Ranting perlu terus membangun sinergi dengan semua stakeholder yang Ada, baik stakeholder di instansi pemerintah, pera pengusaha dimasing-masing daerah, alum-alumni Ansor yang sudah tersebar luas ataupun stakeholder di internal NU-sampai tingkat ranting guna mencapai cita-cita besar Ansor masa depan. 


Jikalau dinggap perlu, kader-kader Ansor dan semua jajarannya perlu mendorong balai-balai latihan kerja berbasis kecamatan guna meningkatkan SDM kader-kader Ansor yang mengarah pada kemampuan teknis dan kemandirian. 


Dimana goalnya setidak-tidaknya adalah untuk membangun kemandirian organisasi-membangun kemandirian kader dan yang selanjutnya adalah terdistribusi nya kader-kader Ansor dengan baik di semua lini. 


Kedua, jauh sebelum beberapa hal diatas, hal mendasar yang perlu turus dibenahi adalah Ansor perlu terus melakukan penataan, mulai penataan organisasi, kaderisasi, administrasi seperti halnya yang sering digaungkan oleh PP dan PW. Disampaikan itu rasa Kebersamaan serta persaudaraan perlu terus dikuatkan agar cita-cita besar Ansor masa depan bisa benar-benar terwujud dengan baik. Karena Kebersamaan inilah modal besar dan modal dasar gerakan pemuda Ansor. 


Ketiga, beberapa program-program besar strategis perlu terus dilakukan dan didorong di semua lapisan, baik ditingkat PC-Ranting. Seperti halnya penguatan ekonomi organisasi-kader, penguatan IT organisasi-kader, penguatan pemahaman islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan program-program strategis lainnya. 


Keempat, beberapa agenda-agenda strategis diatas harus dan tentunya perlu terus digaungkan atau istilahnya penulis, hal ini perlu jadi doktrinasi di setiap momentum-momentum kegiatan. Sehingga akan merubah dan menjadi mindset kader. 



Kelima, tidak cukup ini hanya menjadi retorika maka Usaha-usaha kongkrit perlu segera dimulai dari  apa yang paling kita bisa. 


Keenam, sudah saatnya dari rahim Ansor lahir kader-kader multi potensi. Ahli agama yang bisa jadi teladan, Para Politisi yang mengerti agama, lahir darinya para pengusaha hebat yang ahli agama, birokrasi hebat yang faham agama, Ahli IT yang juga ahli agama, ahli pertanian yang ahli agama, tentu yang tidak kalah penting adalah lahir dari rahimnya kader-kader Ansor tidak terasing dari dunianya. Ia hadir dalam lingkungannya, bisa menjadi solusi bagi diri dan lingkungan sekitarnya yang muaranya bisa berdampak untuk kemaslahatan ummat, bangsa, negara dan agama. Sehingga 2045 kadar-kader Ansor sudah benar-benar siap mengisi dan menyambut bonus demografi. 


Salam. Semoga bermanfaat dan bisa jadi pencerahan, bagi penulis khususnya.


*Penulis adalah Sekretaris PC GP ANSOR Sumenep yang menyukai dunia pertanian, peternakan dan gerakan pemberdayaan

Bagikan:

Komentar