![]() |
Indriani Yulia Mariska, Anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi PDIP Perjuangan.(Dok/Istimewa). |
Saat ini program SR sudah pada tahap persiapan, dan ditargetkan tahun ajaran 2025-2026 sudah ada yang beroperasi. Sebagaimana ditulis Detik Jatim, Pemprov Jatim saat ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kapala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani saat ini sedang menyiapkan 5 sekolah rakyat dan masing-masing kabupaten/kota menyiapkan satu sekolah rakyat, kecuali Kota Surabaya.
Program SR ini mendapat respon positif dari berbagai kalangan di Jawa Timur. Salah satunya, dukungan dan respon positif itu datang dari Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI-P, Indriani Yulia Mariska.
Menurut Legislator yang akrab disapa Indri ini, program sekolah rakyat dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat di Jawa Timur. “Kami sangat mendukung adanya program sekolah rakyat, karena ini sangat bermanfaat, utamanya dalam pengentasan kemiskinan di Jawa Timur. Tentunya kami juga akan ikut memberi masukan agar program ini bisa terealisasi dengan baik,” jelas Indri, Sabtu (26/04/2025).
Selain itu, sekolah yang dirancang khusus masyarakat kurang mampu dengan semua fasilitas yang diberikan secara gratis tersebut diharapkan ada tata kelola yang jelas sehingga program sekolah rakyat tidak tumpeng tindih dengan sekolah – sekolah yang sudah ada.
“Baik itu tata laksana, tata kelola hingga leding sektornya tetap di Kementerian Sosial atau ada peran dari APBD itu juga harus diperjelas agar sekolah rakyat ini dapat terlaksana dengan baik dengan harapan semua anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu memiliki masa depan yang lebih baik,” tandas Indri.
Srikandi PDI Perjuangan asal Kabupaten paling ujung timur Pulau Madura itu juga berharap, sekolah rakyat juga ada di masing – masing Kabupaten di Pulau Madura terutama Kabupaten Sumenep yang masyarakatnya banyak tinggal di wilayah Kepulauan.
“Kalau saya berharap Kabupaten-kabupaten yang ada di Madura juga ikut andil menjadi bagian dari penyelenggaraan Sekolah Rakyat, apalagi sasaran sekolah itu kan untuk masyarakat miskin dan rentan miskin serta jenjang pada sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Jadi saya rasa keberadaannya sangat dibutuhkan jika dibangun di Kabupaten – kabupaten yang ada di Madura khususnya di wilayah kepulauan di Sumenep, dengan begitu tidak ada lagi anak – anak Madura yang putus sekolah karena terkendala biaya,” pungkasnya. (Had)
Komentar