![]() |
Cahyo Siswo Utomo, Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya.(Dok/Laura). |
“Oh ya intinya kan kalau di bab itu ya, itu harus teliti, sudah ada data statistik enggak? Ketika ada pelaku pencurian ini warga Surabaya atau bukan yang melakukannya” kata Cahyo saat diwawancarai, Senin (17/4/2025). Ia menilai, menyebut asal pelaku tanpa data yang kuat bisa menimbulkan bias dan prasangka terhadap warga dari luar kota.
Menurutnya, jika memang ada data yang menunjukkan keterlibatan warga luar Surabaya dalam kasus curanmor, maka barulah hal itu bisa dijadikan dasar komunikasi dengan pemerintah daerah tetangga. Namun, hal itu tetap perlu dianalisis secara hati-hati dan objektif.
“Nah, baru kemudian ketika sudah ada data seperti itu, kita bisa berkomunikasi dengan tetangga kita. Tapi itu tentu perlu dianalisa lagi,” tegas politisi asal PKS ini.
Ia menambahkan, penegakan hukum seharusnya tidak membedakan pelaku berdasarkan asal daerah, melainkan fokus pada tindak kejahatannya.
“Nah makanya yang penting itu sebenarnya tidak melihat dia dari warga mana tapi kemudian diperhatikan dia ini disini melanggar atau melakukan kejahatan atau tidak sebenarnya. Tidak perlu kemudian menyebutkan daerah yang dimaksud” tandasnya.
Cahyo juga menyoroti perlunya kehati-hatian dalam menyampaikan pernyataan publik, terutama oleh pejabat atau tokoh masyarakat. Ia menyinggung pernyataan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang sempat menyinggung asal pelaku pencurian. Menurutnya, penting untuk memahami konteks saat pernyataan tersebut dilontarkan.
Lebih lanjut, Cahyo menekankan bahwa kriminalitas adalah ranah hukum yang memerlukan validasi data dari pihak berwenang. Ia berharap, segala bentuk kebijakan atau pernyataan publik mengenai kejahatan didasarkan pada fakta yang terkonfirmasi.
“Kriminalitas ini berkaitan dengan hukum maka harus ada data dan fakta yang kemudian itu terkonfirmasi dari pihak yang berhubungan. kalau kemudian data fakta ini baru kemudian bisa disimpulkan” pungkasnya.
Dalam program “Halalbihalal On The Air” yang disiarkan di Radio Suara Surabaya pada Jumat (11/4), Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa meningkatnya kasus pencurian motor (curanmor) di Surabaya bukan berasal dari pelaku yang merupakan warga setempat.
“Yang mengambil juga bukan warga Surabaya masalahnya. Karena warga Surabaya ini tenang, luar Surabaya yang bergerak. Makanya selalu katakan warga Surabaya harus waspada,” ujar Eri menanggapi pertanyaan pendengar soal keamanan kota. (Lau)
Komentar